Bertemu Kadin Arab Saudi, BPKH Jajaki Investasi Baru Haji dan U

Investasi Hits: 118

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjajaki peluang investasi baru terkait haji dan umroh. Hal ini dilakukan dalam acara Saudi-Indonesia

Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/2023). 

Menurut Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah hal itu sesuai juga dengan visi dan misi Arab Saudi dalam mendatangkan 30 juta orang untuk ibadah umroh dan 4,5 juta orang untuk haji.

“Satu hal yang menjadi fokus kita, terkait ekosistem ekonomi haji dan umroh di Arab Saudi yang merupakan salah satu peluang investasi yang sangat besar. Berdasarkan visi Arab Saudi 2030, satu musim haji bisa mencapai 4,5 juta orang. Sementara untuk umroh bisa mencapai 30 juta orang,” ujar dia dikutip dalam keterangan resmi, Minggu (22/10/2023).

Fadlul pun menekankan pentingnya menggarap kedua sektor ini secara serius. Sebab, hal ini bisa mendatangkan banyak manfaat baik untuk Indonesia maupun Arab Saudi.

“Kalau kita bisa melakukan implementasi dari kegiatan investasi di sektor haji dan umroh secara baik dan profesional, Insya Allah akan mendatangkan manfaat, baik bagi jemaah haji dan umroh Indonesia serta bangsa Indonesia secara keseluruhan. Hal ini tak lepas dari besarnya transaksi keuangan di kedua sektor ini, yang tentu akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia,” tutur dia..

Kehadiran Tim BPKH dalam pertemuan Kadin Indonesia dengan Federation of Saudi Chambers (FSC) tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kerajaan Arab Saudi.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Tohir, Menteri Perdagangan Zukifli Hasan dan Ketua Kadin Indonesia Komite Tetap Timur Tengah Mohamad Bawazeer.

Sebagai informasi, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Kinerja perdagangan antara kedua negara, terus meningkat dan saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai 7,51 miliar dolar AS. Sedangkan pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar 3,80 miliar dolar AS. Dari nilai itu, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar 1,39 miliar dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar 2,41 miliar dolar AS.

Print