Masyarakat diharapkan dapat memahami secara utuh pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dan bagaimana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harapannya orang memahami Ibu Kota Nusantara secara utuh, apa yang sudah dilakukan hingga ke depannya sampai dengan 2045,” ujar Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Hubungan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Firmananur dalam acara Nusantara Fair 2024 di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Nusantara Fair 2024 dikatakan Firmananur merupakan bagian dari strategi sosialisasi IKN. "Ini bagian dari tidak terpisahkan dari seluruh strategi komunikasi, yang kita kembangkan ada berbagai event, salah satunya ini,” ujarnya.
Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Sosial Budaya Masyarakat Otorita IKN, Gede Benny Subawa menyambut baik saran Anggy Umbara, seorang sutradara film, untuk menerapkan konsep dan teknologi canggih dalam pengembangan creative hub dan theme park.
Subawa menegaskan OIKN akan melibatkan insan seni dalam membangun infrastruktur tersebut, termasuk mengundang Anggy untuk berkolaborasi dengan tim yang sudah ada dalam pembangunan creative hub di IKN. Kendati demikian, dia mengakui jika tantangan dalam membangun Creative Hub ini adalah masih belum banyaknya produk kreatif lokal yang memiliki kualitas setara dengan produk asing dalam skala industri.
“Maka diperlukan sinergi maupun kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk membangun infrastruktur creative hub dari produk lokal,” katanya. IKN di Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur menurut salah satu pekerja seni memiliki banyak potensi untuk menjadi lokasi pembuatan film, baik dari sisi keindahan alam maupun dari sisi mitosnya.
Pembangunan creative hub berupa taman tematik atau theme park yang akan dibangun di IKN nanti memiliki jiwa Indonesia dengan merangkul talenta-talenta lokal hingga seniman yang mumpuni. Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menargetkan investasi yang masuk ke IKN pada tahun 2024 sebanyak Rp100 triliun.
Bambang menjelaskan, target invetasi tersebut diharapkan mampu dikontribusikan dari sektor swasta, BUMN, BUMD, dan KPBU. Selain itu juga diharapkan mampu dikontribusikan dari lembaga-lembaga non pemerintahan yang masuk ke IKN.
"Target 2024 Rp100 triliun investasi, yang investasi bisa publik dan swasta. Publik itu contohnya ada BUMN juga yang akan investasi kemudian ada lembaga yang non pemerintah seperti LPS OJK BI dan pemerintah mudah-mudahan tercapai," ujar Bambang usai acara Nusantara Fair.