Pembangunan jalan usaha tani menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Bulungan pada 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Bupati Bulungan, Syarwani.
Kepada Radar Kaltara, Syarwani mengatakan, Pemkab Bulungan bekerja sama dengan Kodim/0902 Bulungan dan Korem/092 Maharajalila untuk membangun jalan usaha tani. Tahun ini, pembangunan difokuskan di dua lokasi, yaitu Kecamatan Tanjung Palas Utara dan Tanjung Palas Timur.
“Pembangunan jalan usaha tani disana (Tanjung Palas Utara) dikerjakan oleh Kodim 0902 Bulungan dengan panjang sekitar 5 ribu meter,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Rabu (6/12).
Sedangkan di Tanjung Palas Timur, pembangunan jalan tersebut dikerjakan oleh Korem 092 Maharajalila. “Untuk panjang jalan usaha tani yang dibangun oleh Korem 092/Maharajalila saya tidak tahu secara pasti, yang pasti sekarang proses pembangunannya masih berjalan,” ungkapnya.
Dikatakan, pembangunan jalan usaha tani merupakan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh para petani. Melalui pembangunan jalan tersebut, diharapkan mereka akan lebih mudah dalam mengangkut hasil pertaniannya.
“Dalam rangka meningkatkan kemudahan akses bagi para petani, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur di Bulungan,” ungkapnya.
Dukungan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani dan mendukung keberhasilan sektor pertanian di daerah. Selain pembangunan jalan usaha tani, Pemkab Bulungan juga fokus untuk melakukan penataan beberapa titik jembatan yang ada di Satuan Pemukiman (SP) 1-10 Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tangah, Bulungan. “Ada 11 titik jembatan dengan konstruksi kayu yang akan dibangun sebagai penghubung antar SP di Tanjung Buka,” ujarnya.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 092/Maharajalila, Kolonel Inf Utten Simbolon mengatakan, Korem 092/Maharajalila akan terus bersinergi dengan Pemkab untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian yang ada di Kaltara.
Mengingat, ketahanan pangan cukup krusial, sehingga lahan tidur akan dimaksimalkan. “Potensi lahan pertanian di Kaltara ini cukup luas. Contoh, di Desa Sajau Hilir, terdapat 200-400 hektare (ha) lahan potensial untuk dikembangkan,” ungkapnya.
Korem 092 Maharajalila berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian di daerah dengan melibatkan pemerintah dan memberikan edukasi bagi petani dalam membuat pupuk alami agar tidak lagi bergantung pada pupuk kimia.
Menurutnya, ketahanan pangan merupakan hal yang penting untuk memastikan ketersediaan pangan di daerah. Untuk itu, upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan akan terus dilakukan oleh pemerintah dan Korem/092 Maharajalila. “Kita akan melakukan kerja sama dengan pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (jai/lim)