Semarak, Batu Art Flower Jadi Agenda Keren Pariwisata

Pariwisata Hits: 141

Perayaan HUT Ke-22 Kota Batu tahun menjadi semakin meriah dengan adanya Batu Art Flower Carnival 2023, Minggu (29/10).

Gelaran tersebut melibatkan 75 kontingen yang terdiri dari 19 desa, 5 kelurahan, instansi pemerintah, dan sejumlah destinasi wisata. Ribuan masyarakat hingga wisatawan berbondong-bondong menyaksikan pawai di sepanjang Jalan Panglima Sudirman itu.

Pembukaan pawai diawali Pasukan Berkuda dari Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Kemudian, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, jajaran OPD, DPRD Kota Batu, dan sebagainya juga ikut menaiki kereta berkuda. Selanjutnya, kontingen atlet kebanggaan Kota Batu juga ikut meramaikan pawai tersebut.

KERETA KUDA: Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai naik kereta kuda. (Syifa Dzahabiyyah)

"Batu Art Flower Carnival 2023 ini adalah rangkaian Hari Jadi Ke-22 Kota Batu. Kami ingin wisatawan bisa menikmati pawai yang menunjukkan potensi desa atau kelurahan masing-masing," ucapnya. Aries berharap, dengan semarak pawai ini diharapkan bisa mengangkat pertumbuhan karya dan perekonomian UMKM Kota Batu.

Satu per satu kontingen Batu Art Flower Carnival 2023 unjuk aksi di depan panggung kehormatan. Tepatnya, di depan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Batu. Tampak setiap desa mengusung potensinya masing-masing. Seperti, Desa Tulungrejo menghiasi mobilnya dengan buah apel. Lalu, Desa Pandanrejo membuat miniatur buah stroberi raksasa, Desa Gunungsari menampilkan mobil dengan bunga mawar sebanyak 15.000 tangkai, dan lain-lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq menerangkan, dari event kali ini potensi desa tematik, ciri khas bunga, dan kesenian ditampilkan semua untuk masyarakat.

MENARIK: Kreasi dari peserta asal Desa Sidomulyo terlihat berbeda. (Syifa Dzahabiyyah)

Ia menyebut, acara Batu Art Flower Carnival adalah tahun ke-2 yang diselenggarakan oleh Pemkot Batu. Tak disangka antusias masyarakat pun sangat tinggi. "Pastinya kami berharap Batu Art Flower Carnival untuk menjadi event nasional di tahun 2024. Khususnya, dalam ajang Kharisma Event Nusantara (KEN). Dan, saya yakin pasti akan lebih heboh," kata Arief.

Salah satu pengunjung asal Desa Pesanggrahan Chatrine tak berhenti kagum pada kreasi pawai dari masing-masing kontingen. "Semuanya sangat bagus dalam berkreasi. Saya paling suka dengan Desa Giripurno. Rangkaian bunga dalam pawai bagus, asli, dan segar," ungkapnya. Banyak pula pengunjungnya. Beberapa temannya bahkan tidak mendapatkan tempat untuk melihat pawai.

Meskipun begitu Chatrine sedikit kecewa karena pesertanya dirasa terlalu sedikit. "Biasanya pawai akan berlangsung sampai malam, tapi pada pawai itu pukul setengah 3 sore sudah selesai," keluhnya. Harapan ke depan akan makin banyak yang berpartisipasi seperti sekolah, hotel, maupun resto. (sif/lid)

Print