Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) menggelar Anugerah Pariwisata Lombok Timur 2023 untuk yang ke-3 kalinya. Acara yang bertempat di pendopo Bupati Lombok Timur pada Rabu (27/12/2023) itu diikuti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan semua pihak yang bergerak di kepariwisataan.
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan BPBD adalah bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para pegiat pariwisata dan stakehokders terkait untuk terus menjalankan prinsif berkemajuan dalam mengembangkan pariwisata di daerah.
Juaini mengucapkan selamat kepada BPPD yang dinilainya sukses melaksanakan kegiatan yang sudah dimulau sejak 2021 lalu. Hal ini sebagai bentuk dari konsistensi BPBD yang terus mengadakan acara hingga sampai pada malam penganugrahan yang ketiga walau dilaksanakan secara sederhana.
Semakin banyak kunjungan wisatawan ke Lombok Timur maka semakin baik kinerja BPPD dalam hal promosi, namun sayang tidak ada data secara statistik yang merekam jumlah kunjungan ke Lombok Timur. "Namun semua sektor saat ini sudah mulai banyak kunjungan, mulai dari restoran, homestay, hotel, dan pariwisata. Sayang tidak adanya data statistik yang dapat kita lihat sampai saat ini, namun dampaknya sudah kita rasakan," ucapnya.
Pariwisata berkelanjutan, kata dia, menjadi karakter Lombok Timur untuk terus berlanjut mengembangkan setiap potensi yang ada di daerah. BPBD juga diingatkan harus memastikan masa tinggal wisatawa sebagai pekerjaan tambahannya.
Serta BPPD terus mencarikan kolaborasi secara ilmiah untuk meningkatkan pembangunan pariwisata di Lombok Timur agar semakin baik. "Salah satu caranya yakni memberikan apresiasi kepada pegiat wisata untuk lebih giat lagi ke depan," pungkasnya.
Sitempat yang sama, Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Lombok Timur, Yogi Birul Walid Sugandi mengatakan bahwa kaitannya dengan Anugerah Pariwisata 2023 ini. Yogi mengaku sebetulnya kegiatan itu hajatan dari Pj Bupati yang di mana akan ditradisikan setiap tahunnya dan ini sudah berjalan selama 3 tahun sejak 2021.
"Momentum ini menjadi bagian yang sangat penting, tidak hanya penganugrahan melainkan kekuatan dari sinergi itu sendiri," ungkapnya. Ia menjelaskan pada tahun 2024 pariwisata menghadapi situasi di mana kritisnya keseimbangan alam, tema ini menjadi isu seluruh dunia yakni Green Tourism.
"Green Tourism itu yakni memberikan kiprah tentang kesenjangan sosial budaya, lingkungan, dan resiesnsis," katanya. Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Lombok Timur sejak 2 tahun yang lalu sudah menerapkan prinsip tersebut.
Di mana setiap individu atau kelompok harus inklusif dan mampu bersinergi serta inovasi dan ketahanan Ini yang menjadi kajian fenomena parisiwisata. "Kalau kita bandingkan kurva di kabupaten lain memang sangat pesat, namun Lotim tetap menjaga keseimbangan Green Tourism dalam 3 prinsipnya," terangnya.
(*)