Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat realisasi investasi di wilayah ini mencapai Rp47,48 triliun sepanjang tahun 2023.
"Untuk realisasi investasi di Sumsel sepanjang 2023 mencapai Rp47,48 triliun atau mengalami kenaikan 15,5 persen apabila dibandingkan 2022 senilai Rp41,12 triliun," kata Kabid Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal DPMPTSP Sumsel Eko Agusrianto, di Palembang, Jumat.
Ia menjelaskan angka tersebut dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumsel senilai Rp32,37 triliun atau mencapai 146,68 persen. Namun, jika berdasarkan target Kementerian Investasi RI, Sumsel hanya tercapai 86,33 persen dari target Rp55 triliun.
Realisasi investasi Sumsel 2023 berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp21,88 triliun atau 46,08 persen, dengan rincian negara yang berinvestasi berasal dari Singapura Rp13,44 triliun, Tiongkok Rp4,53 triliun, Hong Kong Rp1,67 triliun, Jepang Rp818 miliar, dan Malaysia Rp410 miliar.
Sedangkan, dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 25,6 triliun atau 53,92 persen, dengan rincian Kota Palembang yang mencapai Rp5,5 triliun, Kabupaten Muara Enim Rp3,91 triliun, Lahat Rp3,04 triliun, Banyuasin Rp3,09 triliun, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Rp2,11 triliun.
"Secara sektoral, ada lima besar industri yang memberi kontribusi, yaitu industri kertas dan percetakan Rp11,75 triliun, pertambangan Rp8,32 triliun, listrik, gas dan air Rp6,98 triliun, industri makanan Rp4,07 triliun, serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp3,8 triliun," katanya lagi.
Eko mengatakan pada tahun 2024, Kementerian Investasi RI menargetkan nilai investasi Sumsel senilai Rp64,82 triliun.
"Target tahun ini hampir Rp65 triliun, kenaikannya memang tinggi dari Kementerian Investasi RI. Sebab, Sumsel menjadi provinsi penyokong capaian investasi di Sumatera," kata dia lagi.
Comments powered by CComment