Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malinau
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga akhirnya penerbitan buku “Tourism Guide of Malinau Regency” dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penerbitan buku informasi ini.
Dinas Pariwisata sebagai lembaga yang diberikan tugas dan kewenangan untuk melaksanakan pembangunan bidang Pariwisata senantiasa terus melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan dengan sebaik-baiknya dan melakukan berbagai terobosan dalam rangka mengakselerasi pembangunan pariwisata di Kabupaten Malinau. Penerbitan buku ini adalah salah satu upaya yang kita lakukan mengingat sosialisasi dan distribusi informasi mengenai pariwisata di Kabupaten Malinau memiliki peran yang penting guna memberikan gambaran yang lengkap kepada masyarakat, kalangan industri terkait, akademisi dan kalangan-kalangan yang berkepentingan dengan bidang pariwisata tentang berbagai aspek pariwisata yang ada di Kabupaten Malinau.
Seperti diketahui, Kabupaten Malinau memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata. Kekayaan alam dan keragaman hayati baik flora maupun fauna telah lama dikenal masyarakat. Begitupun kearifan dan keunikan budaya lokal khas Kalimantan yang unik sangat potensial untuk dikembangan menjadi objek dan tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Sudang barang tentu untuk membangun dan mengembangkan pariwisata bukan hanya menjadi beban tanggung jawab Dinas Pariwisata, namun diperlukan kolaborasi dari seluruh elemen pemangku kepentingan pariwisata di Kabupaten Malinau. Karena itu, kami terus berupaya untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain dengan Pusat Study Pariwisata (Puspar) Universitas Gajahmada dalam rangka memetakan potensi-potensi unggulan Pariwisata di Kabupaten Malinau. Disamping itu Dinas Pariwisata Kabupaten Malinau terus berupaya melakukan promosi objek-objek wisata melalui berbagai event wisata yang diselenggarakan di tingkat lokal maupun nasional.
Harapan kami, semoga upaya-upaya yang terus kami lakukan dapat mengakselerasi pembangunan Pariwisata di Kabupatne Malinau yang tentunya pada gilirannya akan berimbas pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Malinau.
Selamat datang dan selamat berwisata ke Kabupaten Malinau.
Malinau Tahun 2024
Kepala Dinas Pariwisata
Kristian Radang
Gambaran Umum Kabupaten Malinau
Letak Geografis dan Batasan Wilayah
Secara geografis Kabupaten Malinau terletak antara 114°35’22” sampai dengan116°50’55” Bujur Timur dan 1°21’36” sampai dengan 4°10’55” Lintang Utara. Kabupaten Malinau menjadi salah satu dari lima kabupaten yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan UU nomor 20 Tahun 2012 Tanggal 16 November 2012 dengan Kecamatan Malinau Kota sebagai Ibukota Kabupaten Malinau.
Kabupaten Malinau juga merupakan satu kabupaten dari dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Secara lengkap batas wilayah Kabupaten Malinau adalah:
- Sebelah Sebelah Barat berbatasan dengan Negara Bagian Serawak Malaysia Timur;
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Nunukan;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau dan;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kutai Kartanegara dan Kabupaten Mahakam Ulu.
Seluruh wilayah Kabupaten Malinau merupakan daratan dengan luas mencapai 38.973,56 km2, dan menjadi kabupaten terluas di di Provinsi Kalimantan Utara. Kecamatan Kayan Hilir merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Malinau yang menyumbang hampir 30% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Malinau, yaitu mencapai 11.863,19 km2. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Malinau Kota, yaitu sebesar 142,07 km2 atau kurang dari 1% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Malinau. Sedangkan Kecamatan Sungai Boh merupakan kecamatan terjauh di Kabupaten Malinau, dengan jarak 277,87 km dari ibukota kabupaten.
Table Luas Daerah Menurut Kecamatan Kabupaten Malinau 2023
Gambaran Umum Kabupaten Malinau
Topografi
Topografi Kabupaten Malinau secara umum terbagi menjai wilayah dapat dibedakan mejadi perbukitan dan dataran rendah. Kawasan perbukitan berada di bagian barat dari wilayah utara yang merupakan jalur pegunungan dengan puncaknya yaitu Gunung Naga Paratu (5.910 m dpl) di Kecamatan Mentarang. Kawasan perbukitan juga terdapat di wilayah selatan Kabupaten Malinau dengan ketinggian 500–1.500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan dataran rendah terdapat pada daerah-daerah sekitar Daerah Aliran Sungai di bagian timur dari wilayah utara yaitu meliputi Kecamatan Malinau Kota, Malinau Barat, dan Malinau Selatan sepanjang Sungai Malinau, Sungai Simendurut, Sungai Sembuak, dan Sungai Salap.
Demografi
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Interim BPS 2021–2023,diperoleh jumlah penduduk di Kabupaten Malinau pada tahun 2022 adalah sebanyak 85,53 Ribu jiwa. Dimana, paling banyak pada penduduk dalam kelompok umur 20-24 tahun (7,92 ribu jiwa) dan 15-19 tahun (7,91 ribu jiwa).
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malinau, diperoleh bahwa menurut tempat tinggalnya, penduduk Malinau mayoritas berasal dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Malinau Kota (30,97%), Malinau Utara (18,36%), dan Malinau Barat (13,74%). Dapat dilihat dari tabel 3.1.1, tak kurang dari 60 persen penduduk Malinau berdomisili di wilayah tersebut. Kemudian, bila dilihat dari komposisi penduduknya, Penduduk Malinau didominasi oleh Pria dengan selisih kurang lebih 5000 jiwa, dilihat dari Rasio Jenis Kelamin yaitu sebesar 111 yang artinya terdapat 111 laki-laki per 100 wanita.
Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) Kabupaten Malinau pada tahun 2023 sebanyak 64.366 jiwa, dengan jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 47.796 jiwa sedangkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 16.570 jiwa. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Malinau tahun 2023 sebesar 74,26 persen, dimana terjadi peningkatan sebanyak 0,72 persen dibandingkan dengan tahun 2022. TPAK Kabupaten Malinau pada tahun 2023 mencapai 74,26 persen artinya dari 100 total penduduk usia kerja, terdapat 74 sampai dengan 75 orang yang termasuk dalam angkatan kerja.
Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Malinau pada tahun 2023 mengalami penurunansebesar 0,11 poin persen jika dibandingkan dengan tahun 2022. Hal ini sejalan dengan meningkatnya TPAK di Kabupaten Malinau. Perubahan sekecil apapun terhadap kesempatan kerja di suatu daerah akan mempengaruhi tingkat pengangguran di suatu derah. Semakin tinggi kesempatan kerja makatingkat pengangguran di suatu daerah juga akan semakin kecil. Berdasarkan Lapangan Usaha,
sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Kabupaten Malinau adalah sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan (53,27 persen) kemudian disusul sektor Jasa (35,59 persen) dan sector manufaktur (11,19 persen).
Iklim
Rata–rata suhu di wilayah Kabupaten Malinau dan sekitarnya berkisar 26O hingga 28OC dengan Suhu maksimum yang tercatat pada bulan Juni 2021 Sebesar 36,9OC. Rata–rata kelembapan udara berkisar antara 86 hingga 91 persen. Kecepatan angin paling kencang tercatat pada bulan Agustus 2021, yakni mencapai 18 meter per detik.
Curah hujan di wilayah Kabupaten Malinau cukup tinggi, dengan curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari 2021 yang mencapai 744.7 mm dan terendah tercatat pada bulan Oktober sebesar 239.1 mm. Sepanjang tahun 2021, jumlah hari hujan di kabupaten Malinau cukup bervariasi, paling sedikit dalam satu bulan terjadi 13 hari hujan dan terbanyak mencapai 25 hari hujan dengan total hari hujan dalam setahun 246 hari.
Hidrologi
Berdasarkan kondisi hidrologinya sungai-sungai utama di Kabupaten Malinau terdiri dari : Sungai Sesayap, Sungai Malinau, Sungai Mentarang, Sungai Bahau , Sungai Kayan yang menyebar pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sesayap , DAS Kayan , DAS Mahakam, DAS Sembakung dan DAS Berau. Sekitar 37.84 % Wilayah Kabupaten Malinau merupakan dataran tinggi (> 900 dpl) dan menjadi hulu beberapa sungai besar maupun kecil yang mengalir ke berbagai Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, seperti Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Kertanegara. Sungai tepanjang di Kabupaten Malinau antara lain Sungai Bahau (622 Km), Sungai Kayan (576 Km), Sungai Pengenau (242 Km) dan Sungai Mentarang (176 Km). Kelebihankelebihan yang menonjol dari air bawah tanah terhadap permukaan, antara lain adalah bahwa air bawah tanah terdapat pada reservoir yang tersebar luas, tetapi tidak menyita tempat, tidak memerlukan jaringan penyaluran, cadangannya tidak berkurang karena penguapan, bebas dari bahaya banjir, bebas polusi bakteri, suhunya stabil, dan aman dari pencemaran termasuk pencemaran radioaktif.
PEREKONOMIAN
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator untuk melihat hasil pembangunan perekonomian yang mencerminkan seluruh nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam periode tertentu. Pada tahun 2021, besaran PDRB atas harga dasar berlaku (ADHB) Kabupaten Malinau sebesar 12.323.481,1 juta rupiah. Lapangan usaha yang berkontribusi terbesar terhadap PDRB adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 48,86 persen. Di posisi kedua yaitu sektor konstruksi yang menyumbang sebesar 16,25 persen. Selanjutnya sektor pertanian yang berkontribusi sebesar 11,52 persen. Sebesar 23,37 persen disumbang oleh kategori lapangan usaha yang lain. Perekonomian Kabupaten Malinau pada tahun 2021 tumbuh sebesar 4,70 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari mulai berangsur pulihnya perekonomian akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020 yang menyebabkan kegiatan ekonomi di Kabupaten Malinau terhambat.
Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Fasilitas Kesehatan
Di Kabupaten Malinau saat ini telah terdapat 3 buah Rumah Sakit Umum, 5 Puskesmas Rawat Inap, dan 12 Puskesmas Non Rawat Inap yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Malinau. Sedangkan tenaga kesehatan yang adadi Kabupaten Malinau terdiri atas 56 tenaga medis, 442 tenaga keperawatan, 318 tenaga kebidanan, 40 tenagakefarmasian, 34 tenaga kesehatan masyarakat, 18 tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga gizi.
Fasilitas Perbankan
Hingga saat ini kebutuhan perbankan di Kabupaten Malinau telah terlayani dengan baik dengan keberadaan 1 Kantor Cabang Bank (BPD) Kalimantan Utara, 11 Kantor Cabang Pembantu dari bank-bank pemerintah. Keberadaan bank-bank tersebut membantu wisatawan dalam memperoleh akses fasilitas finansial seperti ATM, penukaran uang, pembayaran digital, dan lain sebagainya.
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi terdiri atas jaringan seluler yang tersedia di Kabupaten Malinau masih terbatas ketersediaanya terkonsentrasi di Malinau Kota. Operator komunikasi seluler yang telah beropersi di Kabupaten Malinau meliputi Indosat, XLAxiata dan Smartfren.
Air Bersih
Sarana air bersih di Kabupaten Malinau dilayani oleh PDAM. Jumlah pelangganair bersih terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 jumlah pelanggan PDAM mencapai 13,7 ribu pelanggan dan meningkat sebesar 2,6 persen pada tahun 2023 menjadi 14 ribu pelanggan.
Jumlah air yang disalurkan pada meningkat dari 4.2 juta M3 pada tahun 2022 meningkat menjadi 4.4 juta M3 pada tahun 2023 atau mengalami peningkatan 4.4%.
Listrik
Sebagian besar wilayah di Kabupaten Malinau telah terlayani oleh jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maupun kebutuhan Industri yang terus mengalami pertumbuhan di Kabupaten Malinau . Berdasarkan data dari PLN, jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Malinau terus mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir. Tahun 2023 jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Malinau mencapai 20.864 pengguna dengan total daya terpasang sebesar 62.432 KVA dengan total produksi listrik mencapai 84 ribu Mega Watt. Jumlah produksi tersebut meningkat secara signifikan dari tahun tahun sebelumnya yang hanya mencapai 78 ribu Mega Watt pada 2022 dan 60 ribu Mega Watt pada 2021. Selain itu pasca Covid-19 juga banyak usaha usaha baru yang dibuka seperti cafe, rumah makan maupun toko-toko di Malinau yangtentunya berdampak pada kebutuhan akan listrik yang semakin tinggi.
Transportasi
a. Transportasi Darat
Panjang jalan menurut tingkat kewenangan Pemerintahan di Kabupaten Malinau masih sama dengan tahun sebelumnya dengan jenis permukaan jalan tanah menjadi yang terpanjang sepanjang 509,11 km, kemudian jalan aspal sepanjang 296,58 km, jalan kerikil sepanjang 229,89 km, dan lainnya sepanjang 7,61 km.
Dari total 1043,2 km panjang jalan yang diwenangi oleh Pemerintahan Kabupaten Malinau, kondisi jalan baik sepanjang 245,91 km, kondisi jalan sedang sepanjang 43,6 km, kondisi jalan rusak sepanjang 28,63 km, dan kondisi jalan rusak berat sepanjang 755,99 km dan merupakan kondisi jalan terbesar di Kabupaten Malinau.
Terdapat satu terminal angkutan umum yang berada di Malinau Kota yang melayani bis damri dengan rute Malinau - Tanjung Selor, Malinau –Salang serta travel dengan rute Malinau – Long Loreh, Malinau – Tanjung Selor, Malinau – Samarinda.
b. Transportasi Udara
Transportasi udara menjadi andalan masyarakat baik menuju Kabupaten Malinau maupun kecamatan lain yang lokasinya cukup jauh dari kota. Maskapai yang saat ini aktif beroperasi yaitu Wings Air dengan rute Malinau Balikpapan dan Balikpapan – Malinau, Susi Air yang melayani rute Malinau – Long Punjungan dan sebaliknya serta rute Malinau – Data Dian dan sebaliknya, Smart Aviation yang melayani rute Malinau – Data Dian dan sebaliknya serta Malinau Long Sule dan sebaliknya.
Hingga saat ini terdapat 12 Bandara undara dan Lapangan Terbang yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Malinau seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
c. Transportasi sungai
Akses menuju Kabupaten Malinau melalui Sungai Kayan sejak dahulu menjadi jalur lalu lintas bagi penduduk Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan terutama untuk menjangkau wilayah pedalaman Kabupaten Malinau menggunakan perahu tradisional maupun keluar wilayah Kabupaten Bulungan dengan kapal cepat. Saat ini jalur sungai menuju Kabupaten Malinau digunakan untuk transportasi penumpang dan logistik. Pelabuhan penumpang yang berada di Malinau Kota melayani speedboat reguler dengan rute Tarakan-Malinau terdapat lima speedboat yang beroperasi setiap hari dan dijadwalkan berangkat untuk pagi dan siang hari rute Tarakan-Malinau. Sedangkan pelabuhan bongkar muat yang ada di Sungai Kelapis melayani rute Malinau – Tarakan dan Malinau – Surabaya.
Objek Wisata Unggulan di Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau memiliki 90 daya tarik wisata yang tersebar di seluruh kecamatan. Sedangkan Urutan 5 (lima) besar daya tarik wisata yang paling banyak menurut lokasi (kecamatan) adalah:
- Kecamatan Bahau Hulu sebanyak 13 objek (14 persen)
- Kecamatan Malinau Utara sebanyak 10 objek (11 persen)
- Kecamatan Kayan Hulu sebanyak 9 objek (10 persen)
- Kecamatan Malinau Selatan sebanyak 8 objek (9 persen)
- Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Mentarang Hulu, Mentarang dan Kecamatan Sungai Boh masing-masing 7 objek (8 persen).
- Kecamatan Malinau Barat 6 objek (7 persen).
- Kecamatam Malinau Kota, dan Kecamatan Malinau Selatan Hulu, yaitu masing-masing sebanyak 2 objek (2 persen).
Berdasarkan jenisnya, daya Tarik wisata yang ada di Kabupaten Malinau terdiri dari daya tarik wisata alam; daya tarik wisata budaya; dan daya tarik wisata buatan. Berikut adalah objek-objek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Malinau yang menarik untuk dikunjungi:
Wisata Alam
Objek Wisata ini terletak di Desa Apau Ping Kecamatan Bahau Hulu. Tempat ini berupa Padang alang-alang yang menarik karena juga berfungsi sebagai suaka margasatwa rusa/kijang dan banteng. Wisatawan dapat menikmati indahnya panorama sekeliling dengan padang rumput hijau yang luas dari tempat pemantauan yang sudah tersedia.
Untuk mencapai objek wisata ini, wisatawan bisa berangkat dari Malinau dengan Pesawat Susi Air ke Long Alango dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan Perahu Katinting dari Desa Apau Ping yang dapat ditempuh kurang lebih 1 jam. Padang tumput ini termasuk dalam pengelolaan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).
Wisata Budaya
Daya tarik wisata budaya di Kabupaten Malinau dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu budaya fisik dan budaya non fisik. Objek budaya fisik berupa peninggalan benda-benda prasejarah, seperti situs kuburan tua, benteng, museum, masjid/ gereja tua, dan sebagainya. Sedangkan budaya non fisik berupa tata cara hidup masyarakat (kebiasaan) yang masih hidup. Salah satu potensi daya tarik wisata adalah desa wisata. Pemerintah Kabupaten Malinau telah menetapkan 6 desa wisata melalui Peraturan Daerah, yaitu Desa Wisata Pulau Sapi, Desa Wisata Setulang, Desa Wisata Apau Ping, Desa Wisata Long Alango, Desa Wisata Serindit, dan Desa Wisata Malinau Seberang.
Objek wisata Kuburan Batu ini terletak di Desa Long Berini, Kecamatan Bahau Hulu. Kuburan Batu ini berada di daratan dengan ketinggian dua meter diatas permukaan sungai. Untuk berjalan menuju Kuburan batu ini, wisatawan harus berjalan di atas tangga kayu seukuran dengan pijakan kaki.
Tidak diketahui secara pasti, siapa yang dimakamkan di kuburan tersebut. Bahkan, warga sekitar tidak tahu dari kapan kuburan itu mulai ada. Karena di lokasi tersebut tidak ada penanda. Warga setempat hanya menyebutnya dengan makam Dayak kuno dengan peninggalan Suku Ngorek. Menurut warga setempat, konon masyarakat Dayak kuno mempunyai tradisi di pemakaman ini. Jenazah warga yang meninggal akan ditaruh di dalam wadah berupa guci, tempayan atau tempat yang serupa. Dan wadah tersebut diletakkan jauh dari desa.
Kuburan Batu Katembu ini sudah menjadi objek wisata yang termasuk dari bagian Taman Nasional Kayan Mentarang. Kuburan Batu Katembu masih dikelilingi pepohonan. Kawasan ini masih sangat asri. Namun, terkadang muncul kabut tebal menghalangi pandangan ke kuburan tersebut. Hal itu yang membuat kemisteriusan dan kemistikan di kuburan tersebut. Situs peninggalan bersejarah yang dipercaya sudah ada sejak zaman Megalitikum ini merupakan kuburan batu kuno dari nenek moyang suku Dayak Ngorek. Bentuk kuburan yang sangat unik dan bernilai sejarah tinggi menjadikan kuburan batu ini sebagai warisan budaya, paling tidak sejak kurang lebih 400 tahun lalu.
Wisata Buatan
Objek Wisata Buatan unggulan di Kabupaten Malinau meliputi antara lain Embung Geomembran dan Pusat Kuliner Alun-alun Kota Malinau.
Embung Geomembran terletak di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau barat. Embung yang diresmikan oleh Bupati Malinau pada 2018 telah menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat. Daya Tarik objek wisata ini antara lain karena posisinya yang berada di atas bukit sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan alam disekitarnya, termasuk pemandangan persawahan yang mempesona. Embung ini bukan hanya berfungsi sebagai sumber air bagi persawahan, tapi juga sebagai tempat pengembangan perikanan.
Fasilitas pengunjung tempat wisata yang terseda antara lain tempat-tempat duduk bersanai, gazebo dan mess tamu, serta tersedianya spot untuk fotografi yang menarik. Lokasi objek wisata ini cukup dekat dari Kota Malinau, kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari kota Malinau dengan menggunakan kendaraan roda 2 maupun 4. Untuk mencapai objek wisata ini wisatawan dapat menggunakan Pesawat Susi air dari Kota Malinau ke Long Alango (Malinau-Long Alango) dengan waktu 30 menit Dari Long Alango ke Long Berini dapat ditempuh melalui kendaraan roda 2 dan 4 sekitar 30 menit. Objek wisata ini sudah dikelola dengan baik oleh masyarakat Desa Long Berini.
Wisata Kuliner
Kuliner serta kearifan local berperan dalam pengembangan pariwisata. Beberapa kuliner khas Kabupaten Malinau dengan citra rasa yang otentik diantaranya adalah:
Harga ikan seluang goreng ini sekitar Rp. 30.000,- per porsi.
WISATA KERAJINAN
Salah satu syarat agar suatu objek wisata bisa menjadi tujuan wisata yang baik adalah tersedianya unsur What to Buy. Salah satunya adalah souvenir.
Di Kota Malinau terdapat banyak produk kerajinan yang dijual melalui gerai yang disediakan masyarakat, antara lain berupa batik khas Malinau (motif Dayak Kenyah, Lundayeh, Tidung, Berusu, dll), topi tani, manik-manik, gelang, anting- anting, udeng, baju kaos Kalimantan, sarung Samarinda, keranjang rotan/anyaman, parang/mandau, ramuan tradisional, tas-tas manik, tas rotan, tas hp, dan anjat.
Fasilitas Pendukung Kegiatan Pariwisata
Hotel dan Fasilitas Akomodasi
Hingga saat ini telah tersedia 13 fasilitas akomodasi baik berupa hotel, Losmen, dan penginapan lainnya di Kecamatan Malinau Kota dengan kapasitas 262 kamar. Hotel dan penginapan tersebut memiliki fasilitas yang memadai untuk para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Malinau.
Selain itu juga terdapat fasilitas akomodasi berupa homestay yang tersebar di beberapa Desa Wisata antara lain di Desa Wisata Setulang (23 homestay), Desa Wisata Pulau Sapi ( 11 homestay), dan di Desa Wisata Long Loreh (3 Homestay). Sebagian besar homestay tersebut dikelola secara perorangan.
Rumah Makan/Restoran
Hingga saat ini terdapat kurang lebih 233 Rumah Makan/Restoran yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Malinau. Sebagian besar rumah makan/tersebut terkonsentrasi di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Malinau dan menyediakan beragam menu baik menu lokal maupun menu makanan nusantara, bahkan menu internasional.
Biro Perjalanan Wisata/Agen Travel
Biro perjalanan wisata yang melayani hingga saat ini masih banyak dilayani oleh agen perjalanan wisata yang berada di Kota Tarakan dan di Kota Samarinda, sehingga peluang pengembangan industry perjalanan wisata di Kabupaten Malinau masih terbuka lebar.
PETA WISATA KABUPATEN MALINAU
Kontak :
KANTOR BUPATI KABUPATEN MALINAU
Malinau Hulu, Kec. Malinau Kota, Kabupaten Malinau
Kalimantan Utara 77554