Iklim investasi di Kota Madiun terus tumbuh. Itu ditandai dengan semakin banyaknya investor yang berinvestasu. Bahkan, beberapa penanam modal skala internasional telah berekspansi di Kota Pendekar.
Pada triwulan pertama 2024, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) setempat mencatat investasi di Kota Madiun menyentuh Rp 68,4 miliar. ‘’Nilai investasi masih terus bergerak memasuki triwulan kedua ini,’’ ungkap Koordinator Penanaman Modal DPMPTSP Kota Madiun Nuning Udayanah Nurfiati, Minggu (19/5/2024).
Jika dikalkulasi, realisasi investasi sementara baru mencapai 34 persen dari target yang dipatok pemkot sebesar Rp 196 miliar. Investasi didominasi sektor perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran; industri makanan; serta usaha jasa lainnya. ‘’Kami optimistis nilai investasi akan terus naik,’’ yakin Nuning.
Berkaca 2023, lanjut Nuning, realisasi investasi Kota Madiun mencapai Rp 236 miliar. Angka tersebut melampai target Rp 194 miliar. Surplus, capaian tembus 121 persen. ''Tahun ini, investor-investor besar mulai menjajaki Kota Madiun,'' ungkapnya.
Pengelolaan bangunan bekas Transmart Madiun bisa dijadikan contoh. Belum lama ini, pemkot dan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) selaku pengelola Mitra10 telah menyepakati perjanjian kerja sama. Build operate transfer (BOT) menjadi model kesepatakan selama lima tahun itu.
Rencananya, PT CMSS menjadikan gedung bekas Transmart itu sebagai supermarket bahan bangunan. ‘’Mitra10 belum masuk di OSS RBA (online single submission risk based approach). Sehingga belum diketahui nilai investasi pastinya,’’ terangnya.
DPMPTSP terus berupaya menarik minat investor. Selain promosi,, juga dilakukan pembinaan dan pendampingan terkait laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Sosialisasi juga intens digelar. ‘’Harapannya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku usaha maupun investor,’’ pungkasnya. (ggi/den)
Comments powered by CComment