Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Eksan Musa'ad (ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

Pemprov PBD targetkan kebutuhan investasi di KEK Sorong siap dalam 2 bulan

Sumber Berita: Antaranews.com

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) menargetkan kebutuhan investasi di kawasan ekonomi (KEK) Sorong guna mendukung percepatan iklim investasi di kawasan itu telah siap dalam 2  bulan ke depan.


Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Eksan Musa'ad di Sorong, Minggu, menjelaskan dalam kurun waktu dua bulan ke depan akan melaksanakan program jangka pendek untuk pemenuhan kebutuhan di area KEK Sorong guna mendukung percepatan realisasi investasi.

"Jadi hasil rapat koordinasi itu telah dirumuskan langkah strategis dan konkret terkait dengan KEK Sorong, bahwa dalam kurun waktu dua bulan ke depan kita akan melakukan hal yang berkaitan dengan KEK Sorong," jelas dia.

Misalnya, perusahaan yang ingin melakukan investasi di KEK Sorong telah didahului dengan kegiatan-kegiatan investasi, sebab ketika itu sudah dilakukan berarti realisasi investasi di KEK sudah akan mengalami peningkatan.

"Misalnya, mulai melakukan sewa lahan maka ada transaksi di sana dan itu sudah tercatat sebagai realisasi investasi. Ini yang kita kejar dulu di dua bulan ini sehingga ini menjadi dasar KEK bisa berlanjut," ujar dia.

Selain itu, langkah konkret lain adalah menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan seperti pelabuhan. Karena harus didukung dengan kajian-kajian teknis menyangkut pelabuhan KEK Sorong.

"Kajian ini harus kita siapkan, ada tiga dokumen yang nanti kita siapkan," ungkap dia.

Upaya lain yang akan dikerjakan adalah menyediakan gas di kawasan KEK untuk menjawab kebutuhan investor. Sebab, perusahaan besar yang masuk ke KEK Sorong tentunya membutuhkan gas dengan jumlah yang cukup.

"Upaya ini tidak lain adalah bagaimana mengoptimalkan KEK Sorong ini, apalagi Juni 2024 ini akan ada evaluasi dari pusat, apakah statusnya dicopot atau dilanjutkan, intinya kita terus berupaya," ujar dia.


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
213165
Hari iniHari ini262
KemarinKemarin448
Minggu iniMinggu ini2627
Bulan iniBulan ini8082
TotalTotal213165
Tertinggi 09-16-2024 : 1130
Statistik created: 2025-06-22T11:36:51+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 36.5% Indonesia
China 31.3% China
United States 25.6% United States

Total:

33

Countries
004480
Today: 2
This Week: 44
This Month: 203
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form