Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2024. (Tangkapan layar Youtube)

Bahlil Ungkap Pabrik di RI Ini Bisa Hasilkan 60 Ton Emas Murni/Tahun

Sumber Berita: cbncindonesia.com

Indonesia sebentar lagi akan memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga single line terbesar di dunia. Pabrik tembaga itu milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan beroperasi di Wilayah JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Ia menyampaikan bahwa smelter milik Freeport Indonesia mempunyai nilai investasi mencapai US$ 3 miliar dan akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2024.

Gak tanggung-tanggung, Bahlil menyebutkan bahwa, pabrik tembaga itu akan menghasilkan 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga.

"Mulai 1 Juli ke depan, pabrik Freeport akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika di Gresik. Dalam satu tahun, pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400 ribu ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya," ungkap Bahlil dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Islam As Syafi'iyah, Bekasi, dikutip Minggu (2/6/2024).

Kelak, tak hanya di Gresik, Jawa Timur. Freeport Indonesia juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua, dekat dengan lokasi tambang Freeport di Tembagapura.

Permintaan pembangunan smelter itu seiring dengan rencana pemerintah yang akan menambah jumlah saham di PTFI menjadi dari yang saat ini 51% menjadi 61% pada tahun 2041 mendatang.

"Kita sedang memikirkan, begitu aturannya keluar, kita akan mengakuisisi lagi sahamnya tambah 10 persen. Sekarang kan kita 51 persen, kita ingin Indonesia harus mayoritas lagi, negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10 persen pada 2041 ke atas," ucapnya.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.

"Dunia saat ini sedang berbicara tentang green energy dan green industry. 2035 puncaknya bonus demografi, 65% penduduk Indonesia adalah usia produktif. Dan karena itu kita harus men-desain dari sekarang agar bangsa kita tidak menjadi negara konsumtif," imbuhnya.


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
77419
Hari iniHari ini599
KemarinKemarin580
Minggu iniMinggu ini2455
Bulan iniBulan ini2455
TotalTotal77419
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-06T12:24:29+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001350
Today: 4
This Week: 42
This Month: 42
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form