Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

ESDM Siapkan Strategi Genjot Produksi dan Minat Investasi di Hulu Migas

Pemerintah terus mengupayakan strategi peningkatan produksi migas yang signifikan, termasuk aspek eksplorasi masif untuk penemuan cadangan yang nantinya menjadi produksi.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ariana Soemanto mengungkapkan, pihaknya telah menyempurnakan kebijakan insentif eksplorasi maupun eksploitasi sejak tahun 2021 lalu.

Selain itu, ada kebijakan regulasi pendukung lainnya yang sedang difinalisasi agar investasi migas kedepan akan semakin bergairah, terutama investasi di gas bumi sebagai bagian dari transisi energi.

"Giant discovery minyak bumi terakhir Blok Cepu awal tahun 2000an. Namun untuk gas bumi ada giant discovery dalam 2 tahun terakhir yaitu di Blok South Andaman, Blok Andaman II dan Blok North Ganal," ungkap Ariana dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

"Kementerian ESDM telah melakukan perbaikan kebijakan maupun insentif hulu migas agar eksplorasi lebih menarik. Selain itu, kebijakan baru, juga sedang disiapkan," sambungnya. 

Setidaknya, lanjut Ariana, ada tiga kebijakan besar yang membuat kegiatan migas lebih menarik dalam 3 tahun terakhir.

Pertama, kebijakan perbaikan ketentuan lelang dan kontrak blok migas.

Hal tersebut mencakup antara lain, split kontraktor bisa mencapai 50 persen, signature bonus minimum, lelang penawaran langsung blok migas tanpa joint study, bank garansi lebih murah, dan jenis kontrak bisa gross split maupun cost recovery. 

"Bukti bahwa kebijakan perbaikan ini berhasil yaitu telah didapat 21 blok migas baru sejak perbaikin ini dilakukan tahun 2021. Jumlah blok baru tersebut meningkat dibanding periode sebelum kebijakan diterapkan. Saat ini, Kementerian ESDM punya tabungan lebih dari 50 blok migas yang sedang di-review untuk dilelangkan dalam beberapa tahun kedepan," ujar Ariana.

Kedua, kebijakan privilage eksplorasi. Di man, kontraktor dapat memindahkan komitmen kegiatan eksplorasi ke wilayah terbuka di luar blok yang dikerjakan. 

"Selain itu, perpanjangan jangka waktu eksplorasi menjadi 10 tahun, dan tambahan waktu eksplorasi lebih dari 10 tahun. Jika kebijakan ini tidak ada, maka discovery gas North Ganal mungkin tidak terjadi," jelas Ariana.

Ketiga, kebijakan insentif hulu migas dengan terbitnya Keputusan Menteri ESDM Nomor 199 Tahun 2021.

Kebijakan ini untuk memperbaiki keekonomian kontraktor di tengah jalan, melalui perbaikan split kontraktor, investment credit, perhitungan depresiasi dipercepat dan perbaikan parameter yang mempengaruhi keekonomian lainnya.

Saat ini ada insentif yang sedang difinalisasi yaitu Kebijakan Kontrak Bagi Hasil Gross Split Baru melalui Peraturan Menteri ESDM.

Kebijakan baru tersebut merupakan penyempurnaan yang mencakup penyederhanaan parameter kontrak dari 13 variable menjadi 5 variabel agar lebih impelementatif, kepastian besaran split yang lebih menarik.

Selain itu, ada juga split tambahan untuk migas non-konvensional (MNK), ini penting sebagai stimulus MNK agar lebih bergairah.

Kebijakan lainnya yang masih dalam pembahasan yaitu Revisi PP Nomor 27/2017 dan PP Nomor 53/2017 berkaitan dengan perlakuan perpajakan pada kegiatan hulu migas.


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
77478
Hari iniHari ini658
KemarinKemarin580
Minggu iniMinggu ini2514
Bulan iniBulan ini2514
TotalTotal77478
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-06T12:24:29+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001350
Today: 4
This Week: 42
This Month: 42
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form