Pemerintah Raup Rp 15 Triliun dari Investasi BYD sampai Aion

Sumber Berita: katadata.co.id

Menurut data Kemenperin, pemerintah secara total mengantongi investasi dari sembilan merek mobil listrik

Ringkasan
  • Pemerintah memberikan insentif untuk mobil listrik CBU impor dengan syarat manufaktur berinvestasi di Indonesia. Sembilan merek mobil listrik telah berinvestasi dan menikmati insentif tersebut, termasuk BYD, Vinfast, Xpeng, Geely, dan GWM.
  • Total rencana investasi dari sembilan merek tersebut mencapai Rp15 triliun dengan rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit. Manufaktur diwajibkan mulai produksi lokal tahun depan dan pemerintah akan mengaudit kesesuaian produksi dengan jumlah impor pada 2028.
  • Beberapa perusahaan melakukan kerjasama perakitan dengan local assembler, perluasan kapasitas produksi, dan pembangunan pabrik baru di Indonesia. Investasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

KatadataOTO – Banyak merek mobil listrik yang menginvestasikan uangnya di Indonesia. Terutama setelah pemerintah memberikan sejumlah insentif.

Seperti contoh insentif untuk kendaraan roda empat setrum impor atau Completely Built Up (CBU) yang diniagakan di dalam negeri.

Namun bantuan tersebut tidak cuma-cuma diberikan pemerintah. Sebab para manufaktur diwajibkan menanamkan uangnya di Indonesia.

 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) setidaknya mencatat ada sembilan merek mobil listrik yang sudah berinvestasi.

Kelebihan Kapal BYD Zhengzhou yang Berlabuh di Tanjung Priok
Photo : BYD

Seluruhnya menikmati insentif mobil listrik impor. Seperti contoh BYD, Vinfast, Xpeng, Geely serta Great Wall Motor (GWM).

Tak ketinggalan investasi datang dari grup PT National Assemblers. Terdiri dari Citroen, Maxus, VW hingga Aion.

“Terdapat total rencana penambahan investasi sebesar Rp 15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit,” ungkap Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Sekadar mengingatkan, permohonan usulan insentif mobil listrik impor sudah berakhir pada 31 Maret 2025. Sedangkan batas importasi kendaraan selesai di 31 Desember mendatang.

Sehingga manufaktur kendaraan roda empat setrum tersebut sudah harus melakukan produksi secara lokal mulai tahun depan. Kemudian menjual produknya sesuai total kuantitas impor mereka.

Selanjutnya pada 2028 pemerintah akan mengaudit kesesuaian produksi dengan jumlah impor Aion, Citroen, Xpeng dan kawan-kawan.

Perlu diketahui, terdapat dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan local assembler, yakni Geely Motor Indonesia dan Era Industri Otomotif (Xpeng).

Sedangkan dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi, yaitu National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru.

Sementara BYD Auto Indonesia bersama VinFast Automobile Indonesia memilih membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat.


Print  

Comments powered by CComment

Publish modules to the "offcanvs" position.