Foto: Dok PLN

Foto: Dok PLN

PLN Butuh Investasi Rp 2.000 Triliun untuk Bangun Energi Hijau

Sumber Berita: Republika.co.id

PT PLN (persero) membutuhkan nilai investasi sebesar 155 miliar dolar AS untuk melaksanakan program pembangunan kelistrikan nasional berbasis energi hijau pada periode 17 tahun ke depan (2023-2040).

“Nilai itu bila dirupiahkan mencapai sekitar Rp2 ribu triliun. Ini merupakan nilai investasi yang cukup realistis,” kata Direktur Manajemen Resiko PT PLN Suroso Isnandar di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Suroso dalam konferensi pers Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023, yang bertajuk Strengthening Asean Readiness In Energy Transition di Hotel Mulia Senayan.

Menurut Suroso, besaran investasi akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik baru, meningkatkan kapasitas transmisi dan distribusi, serta mengembangkan smart grid.

Hal ini sebagaimana rancangan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2023-2040 yang sepenuhnya berbasis energi hijau.

Rincian kebutuhan investasi PLN tersebut antara lain untuk pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas daya sebesar 30,9 megawatt atau senilai Rp1.200 triliun.

Kemudian, pembangunan transmisi dan distribusi Rp500 triliun, dan smart grid solar panel sebesar 27,7 gigawatt dan 18,537 kms dengan nilai sebesar Rp300 triliun.

Selain itu, ia menyebutkan, investasi tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan keandalan dan pemerataan pasokan listrik di seluruh Indonesia.

PLN memiliki beberapa proyek pembangunan yakni pembangunan 35.000 megawatt (MW) pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Pada pembangkit berbasis EBT ini diketahui berupa pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas sebesar 10.000 megawatt, pembangkit listrik tenaga air 10.000 megawatt, dan pembangkit listrik tenaga angin 15.000 megawatt.

Kemudian, peningkatan kapasitas transmisi sebesar 200.000 MVA, peningkatan kapasitas distribusi sebesar 100.000 MVA, dan pengembangan smart grid di lima regional daerah di Indonesia.

Dalam hal ini PLN akan mengandalkan berbagai sumber pendanaan untuk membiayai investasi tersebut, termasuk dari APBN, pinjaman dari lembaga keuangan internasional, dan investasi dari swasta.

“Terbaru PLN sudah MoU dengan China dalam pengembangan smart grid dengan nilai valuasi kerjasama 54 miliar dolar AS,” kata dia.

Ia menyebutkan, kolaborasi seperti ini diharapkan bisa mengakselerasi skenario transisi energi pemerintah dengan target ambisius 75 persen penambahan kapasitas yang berasal dari EBT dan 25 persen dari gas alam pada 2040.

 


Print  

Comments (0)

    Attach images by dragging & dropping or by selecting them.
    The maximum file size for uploads is MB. Only files are allowed.
     
    The maximum number of 3 allowed files to upload has been reached. If you want to upload more files you have to delete one of the existing uploaded files first.
    The maximum number of 3 allowed files to upload has been reached. If you want to upload more files you have to delete one of the existing uploaded files first.
    Posting as

    Comments powered by CComment

    Pengunjung
    221099
    Hari iniHari ini111
    KemarinKemarin456
    Minggu iniMinggu ini2465
    Bulan iniBulan ini4232
    TotalTotal221099
    Tertinggi 10-11-2024 : 1012
    Statistik created: 2025-07-12T05:39:32+00:00
    Online
    -
    © Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
    Pengunjung Berdasarkan Negara
    Indonesia 37.1% Indonesia
    China 30.3% China
    United States 26.0% United States

    Total:

    33

    Countries
    004623
    Today: 1
    This Week: 39
    This Month: 54
    Image
    Image
    Image
    Image
    Image
    Image
    Login Form
    enarzh-CNdanlfrdeitjakoruesidaf