Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menjalankan peran krusialnya dalam meningkatkan iklim investasi di Benua Etam. Fokusnya kali ini tertuju pada Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto melalui Riawati, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Iklim, Perencanaan, dan Penanaman Modal menyoroti potensi investasi yang beragam di Kukar. Dimana mencakup sektor perkebunan hingga kebudayaan.
“Kukar juga punya potensi investasi yang variatif. Mulai dari perkebunan hingga kebudayaan,” ungkapnya saat ditemui Akurasi.id di Kantor DPMPTSP Kaltim, belum lama ini.
Sebagai informasi, Investor dari Malaysia telah menunjukkan minat serius dengan fokus pada hilirisasi pertanian di Kukar. Bahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono, turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kukar dengan Sabah China Chamber of Commerce (SCCC).
SCCC mengekspresikan ketertarikannya dalam mengelola dan berinvestasi di Kabupaten Kukar. Yakni mencakup sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, material dan logistik, bahkan sektor pertambangan. Ini menandai langkah penting dalam mendiversifikasi portofolio investasi Kukar.
Sementara itu, aspek kebudayaan juga menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) RI telah menetapkan lima objek tradisi khas Kukar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2022 lalu. Yaitu Nutul Baham, Tarsul Kutai, Muang Kutai Adat Lawas, Naik Ayun, dan Begasing.
Berbekal ini semua ia pun menekankan bahwa Kabupaten Kukar tidak hanya menawarkan peluang investasi ekonomi yang berlimpah. Namun juga kekayaan budaya yang patut dijaga.
“Kukar bukan hanya pusat perkebunan tetapi juga pusat budaya. Tidak perlu dikhawatirkan untuk berinvestasi di sana,” tegas Riawati. (adv/dpmptspkaltim/yed)
Comments powered by CComment