Bukan China, ternyata negara yang paling banyak investasi di Lampung adalah negara tetangga. Sesuai pelaporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ada 17 negara yang investasi di Provinsi Lampung termasuk China.
Akan tetapi China menempati urutan ketiga terbanyak investasi di Lampung, urutan pertama dan kedua ditempati Singapura dan Malaysia. Singapura dan Malaysia menjadi negara yang paling banyak investasi di Provinsi Lampung sepanjang semester pertama 2023.
Singapura selama semester pertama 2023 menaruh Rp 825,509 miliar sebagai investasi asing di Provinsi Lampung Malaysia sebanyak Rp 541,211 miliar untuk investasi asing di Lampung.
"Sedangkan Republik Rakyat Tiongkok, menaruh Rp 258,027 miliar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung Yudhi Alfadri, Minggu (6/8/2023).
Ditambahkan Yudhi Alfadri, realisasi tersebut sesuai pelaporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Yudhi Alfadri mengatakan, termasuk dengan tiga negara di atas, total realisasi investasi asing di Lampung selama semester pertama 2023 sebesar Rp 1,909 triliun.
Dalam nominal tersebut, tercatat ada 17 negara yang sudah menaruh investasi di Lampung. Dengan total, ada 270 proyek yang diinvestasikan oleh 17 negara itu.
Belasan negara itu yakni, Singapura, Malaysia dan China atau Tiongkok. Lalu Jepang dengan Rp 67,332 miliar, Hongkong(Rp 31,577 miliar), India (Rp 37,953 miliar), British Virgin Island (Rp 29,586 miliar).
"Lalu ada juga Belanda (Rp 3,473 miliar), Korea Selatan (3,347 miliar), Inggris (Rp 1,195 miliar), Australia (Rp 4,318 miliar) dan Thailand (Rp 0,319 miliar)," sebut Yudhi Alfadri.
Kemudian Cayman Island ( Rp 0,355 miliar), Taiwan (Rp 0,096 miliar) Luxembourg (Rp 0,093 miliar), Swiss (Rp 92,727 miliar), dan Belgia (Rp 12,258 miliar).
"Dengan realisasi itu, Lampung berada di peringkat 6 Sumatera dan peringkat 23 nasional untuk realisasi penanaman modal asing," sebut Yudhi Alfadri.
Dengan adanya investasi asing di Lampung itu, Yudhi Alfadri kemudian mengatakan ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.195 orang TKI dan 13 TKA.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)
Comments powered by CComment