Nilai investasi di Kabupaten Boyolali pada 2023 melampaui target. Tembus Rp 1,9 triliun dari target Rp 1,7 triliun. Investasi terbesar berasal dari sektor industri dan usaha kecil menengah (UKM) yang terus tumbuh.
Selain itu, Boyolali Utara mulai dilirik investor untuk pengembangan industri. “Realisasi investasi ini kami ambil datanya dari Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN) dan Online Single Submission (OSS),” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali Purnawan Raharjo, Selasa (30/1/2024).
Investasi dari perusahan industri seperti ada perluasan, pembangunan gedung, peremajaan mesin dan lainnya. Penyumbang lainnya berasal dari industri menengah alias UMK dengan modal usaha di bawah Rp 5 miliar. Seperti UMK konveksi rumahan, makanan, dan lainnya.
“Pertumbuhan investasi dari sektor UMK Boyolali naik tajam pada 2016 sampai saat ini masih terlihat,” terang Purnawan. “Setelah industri besar masuk Boyolali, mulai muncul industri-industri skala UMK. Adanya industri besar mulai mengembang ke UMK-UMK sekitar, ada mini market, rumah makan, jasa katering, dan sebagainya,” imbuh dia. Sementara itu, potensi pertumbuhan industri besar mulai merambah Boyolali Utara.
Terlihat dari tumbuhnya industri di Kecamatan Sambi hingga Klego. Pertumbuhan perekonomian masyarakat ikut terdongkrak. "Wilayah utara nanti kan, investasi akan tertarik ke sana. Mengikuti (ketersediaan) tenaga kerja, peluang investasinya. Pabrik besar masih berpotensi berinvestasi di Boyolali," katanya.
Sesuai RPJMD, tahun ini, nilai investasi di Kabupaten Boyolali ditargetkan naik Rp 1.830.706.930.000.
Comments powered by CComment