Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan hilirisasi yang sudah dimulai tidak boleh berhenti meski ganti kepemimpinan. Jika hilirisasi disetop, Indonesia terancam gagal menjadi negara maju.
Dari banyak faktor, setidaknya ada dua hal yang yang disoroti Bahlil untuk menentukan Indonesia menjadi negara maju. Pertama, keluar dari jebakan middle income trap. Kedua, mampu memanfaatkan bonus demografi yang akan terjadi.
Guna mengatasi poin pertama, dia melihat upaya keluar dari middle income trap adalah penguatan lapangan kerja. Salah satunya dihasilkan lewat ekosistem proses hilirisasi.
"Kita tahu bahwa salah satu syarat untuk kita keluar dari middle trap income itu adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Instrumennya itu ada investasi lewat hilirisasi," ungkap Bahlil Lahadalia dalam Trimegah Political and Economic Outlook 2024, di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, dikutip Kamis (1/2/2024).
Menurutnya, hilirisasi ini penting untuk dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya, siapa pun yang terpilih nantinya. Jika tidak, berbagai proses yang sudah dilakukan saat ini, kata Bahlil, akan berjalan sia-sia dan harus mengawali lagi dari nol.
"Nah kepemimpinan berikutnya, siapa pun yang menjadi Menteri Investasi, saya menyarankan kalau mau harus ini dilanjutkan. Enggak boleh enggak," tegasnya. "Karena kalau enggak dilanjutkan, kita mundur lagi. Kalau kita mundur lagi, kita start dari nol lagi, maka puncak bonus demografi enggak bisa kita manfaatkan dengan baik. Itu substansinya," sambungnya.
Comments powered by CComment