Komisi D DPRD Jember bersama Dinas Sosial Kabupaten Jember melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek sekolah rakyat (SR), di Kecamatan Kaliwates, Kamis, 24 Juli 2025. Dalam sidak tersebut terungkap, progres pembangunan infrastruktur baru mencapai 70 persen.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jember, Akhmad Helmi Luqman, mengatakan, sejak awal pihaknya bersama pendamping sosial dan PKH Kabupaten Jember gencar melakukan sosialisasi terkait SR kepada masyarakat Jember. Hasilnya, berhasil menjaring 80 siswa jenang SD dan SMP. Mereka berasal dari kalangan masyarakat miskin.
Dalam perkembangannya, ternyata 20 dari 80 calon siswa mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri karena berbagai pertimbangan. Para orang tua memilih mundur karena belum siap berpisah dengan putra-putrinya yang masih kecil. Selain itu, sebagian juga memiliki pertimbangan karena khawatir setelah melihat kegiatan pembelajaran tak kunjung diselenggarakan.
Pasca 20 calon siswa mundur, Dinsos Jember bersama pendamping PKH mencoba meyakinkan kembali orang tua mereka. Namun, pada akhirnya mereka tetap memilih mundur.
Karena itu, Dinas Sosial Jember bersama pendamping PKH menjaring 20 calon siswa pengganti. Saat ini rekrutmen 20 siswa calon siswa pengganti telah terpenuhi.
“Menjaring calon siswa sebenarnya tidak sulit, tetapi memang membutuhkan effort yang luar biasa untuk meyakinkan para orang tua,” katanya, Kamis, 24 Juli 2025.
Selain mempersiapkan siswa, Dinsos Jember juga memastikan infrastruktur sarana prasarana SR di Jember. Hingga saat ini progres pembangunan gedung SR sudah mencapai 70 persen. Saat ini sedang proses pembangunan asrama bagi siswa putra. Termasuk sarana dan prasarana dari Kementerian Sosial.
“Progres pembangunan saat ini 70 persen, nanti bulan Agustus 2025 kegiatan pembelajaran sudah bisa dimulai,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jember, Indi Naidha, menyatakan, progres pembangunan fisik sekolah cukup baik. Proses pembangunan harus bisa selesai pada akhir Juli 2025.
“Bangunannya sudah cukup bagus, fasilitas seperti mebel, tempat tidur, dan kamar mandi juga sudah disiapkan. Hanya ventilasi yang masih perlu perhatian agar siswa nyaman saat istirahat,” katanya.
Legislator PDI Perjuangan itu juga menyoroti informasi adanya 20 calon siswa yang mengundurkan diri. Indi berharap kekurangan siswa tersebut dipastikan telah terpenuhi.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi D lainnya, Fatmawati. Fatmawati menekankan pentingnya sosialisasi dan penyuluhan dari pihak sekolah kepada calon siswa dan orang tua.
“Kalau memang gedung belum selesai, harus dijelaskan dengan baik. Program ini sangat bagus untuk mencetak siswa unggulan,” katanya.
Legislator asal NasDem ini juga menilai perlu adanya pendampingan psikologis bagi calon siswa yang merasa minder karena belum mulai sekolah. Dinas Sosial Jember maupun gurunya harus selalu memotivasi.
“Harus ada pendampingan untuk memberikan motivasi dan semangat. Pendampingan bisa dilakukan oleh pihak terkait, termasuk Dinas Sosial dan SR,” pungkasnya.
Comments powered by CComment