Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi gencar melakukan perubahan terhadap moda transportasi umum. Langkah itu bertujuan menciptakan budaya baru masyarakat dalam menggunakan angkutan massal.
Untuk mendukung hal tersebut, ia turut merancang integrasi antarmoda agar masyarakat mudah mengakses.
"Membangun angkutan massal adalah keniscayaan, karena jika tidak dilakukan kerugiannya mencapai ratusan triliun per tahun akibat kemacetan. Oleh karenanya, kami membangun tidak hanya infrastrukturnya, tetapi juga sistem maupun integrasi antarmoda untuk first mile dan last mile-nya, agar masyarakat semakin mudah untuk mengakses angkutan massal," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu yang lalu.
Dalam mensosialisasikan penggunaan moda transportasi umum, Kemenhub menggelar acara Hub Space yang dilaksanakan di JCC Senayan, Jakarta, pada 29 September - 1 Oktober 2023.
Pada gelaran acara ini beberapa pihak penting hadir seperti Presiden Joko Widodo, Budi Karya, Sandiaga Uno, Luhut Binsar Pandjaitan, Evert Ernest Mangindaan, Agum Gumelar, dan pihak penting lainya.
Budi mengungkapkan tujuan merubah budaya masyarakat untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara yang bersumber dari banyaknya pengguna kendaraan pribadi, sehingga dirinya bersama stakeholder terkait membangun berbagai moda transportasi massal seperti BRT, KRL, LRT, MRT, hingga kereta cepat.
"Kita tentu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan kepada kita karena kita bukan lah apa-apa apabila tidak ada kolaborasi pentahelix,"
Sementara itu, Mantan Menteri Perhubungan Evert Ernest Mangindaan turut menyampaikan integrasi transportasi sudah menjadi proyek strategis pemerintah sejak 50 tahun lalu.
"Dibuat merata secara bertahap saja, karena dipaksakan nanti terbengkalai sebagainya, prosesnya. Ini sudah dikatakan, sebenarnya program strategis sejak 50 tahun lalu. Ini diterjemahkan perhubungan itu, secara bertahap kita atasi semua dalam rangka interconnected konektivitas," tuturnya
D isisi lain, Mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar menyebut transportasi massal seperti halnya LRT memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama di perkotaan karena meminimalisir polusi dan kemacetan.
" LRT juga membanggakan, itu produk dalam negeri dan LRT juga memberikan sumbangsih yang besar terhadap sistem transportasi, mengurangi dampak-dampak tidak baik seperti polusi, kemudian macet lah. Itu kan sudah bisa teratasi walaupun belum sepenuhnya terselesaikan," kata Agum
(anl/ega)
Comments powered by CComment