PT Koka Indonesia Tbk (KOKA), sebuah perusahaan kontraktor yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 55 miliar pada Oktober 2023.
Kontrak ini merupakan proyek pembangunan infrastruktur bekerja sama dengan PT Chengtok Lithium Indonesia, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam baterai mobil listrik (electrical vehicle/EV) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
"Hasil dari tender ini adalah langkah maju bagi perseroan dalam meningkatkan kinerjanya yang semakin baik," ujar Corporate Secretary PT Koka Indonesia, Naina Bunga dalam pernyataan yang diterima oleh redaksi pada hari Selasa (17/10/2023).
Naina menjelaskan bahwa penerimaan kontrak baru ini akan terus bertambah hingga akhir tahun 2023 seiring partisipasi perseroan dalam sejumlah tender proyek infrastruktur dan bangunan. "Kepercayaan ini menunjukkan keyakinan kepada Koka untuk memberikan kinerja terbaik dan menyelesaikan proyek sesuai target yang ditentukan," tambahnya.
Sebelumnya, Koka telah menjalin kerja sama dengan PT Chengtok pada tahun 2021 untuk mendukung produksi baterai mobil listrik. Selain itu, Koka juga memiliki pengalaman dalam menangani proyek-proyek dari Tiongkok di Indonesia.
"Keterlibatan Koka dalam pembangunan manufaktur ini menandakan komitmen perseroan untuk berkontribusi dalam proses pembangunan infrastruktur di Indonesia," jelasnya.
PT Koka Indonesia Tbk didirikan pada tahun 2011 dan memiliki keahlian tinggi dalam bidang konstruksi bangunan, industri pabrik, jembatan, dan terowongan. Beberapa mitra dan klien terkemuka perseroan, antara lain PT Bright Mobile Technology (OPPO), SGMW Wuling Indonesia, DFSK, Vivo Indonesia, CNEC, PT QMB New Energy Materials, dan PT Kinxiang New Energy Technologies Indonesia.
Sementara itu, PT ChengTok Lithium Indonesia merupakan perusahaan patungan antara Shenzhen Chengxin Lithium Group Co Ltd dan Stellar Investment Pte yang berbasis di Singapura. PT Chengtok akan memproduksi 50.000 ton litium hidroksida dan 10.000 ton litium karbonat setiap tahunnya. Investasi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan dari sektor baterai kendaraan listrik.
Comments powered by CComment