Pameran pariwisata cenderung dikenal sebagai ajang mencari kebutuhan berwisata ke luar negeri. Kini, berkunjung ke pameran pariwisata juga akan menemukan kebutuhan berwisata di dalam negeri.
Pameran pariwisata atau travel fair perlu dioptimalkan untuk turut mendukung promosi daerah tujuan wisata lokal. Jika ini konsisten dijalankan, pameran akan membantu mendatangkan lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara ataupun pergerakan wisatawan Nusantara.
”Setiap kunjungan wisata mampu menciptakan enam kali lipat lapangan kerja di dalam negeri. Untuk mendorong semakin banyak pergerakan wisatawan Nusantara, kami mengoptimalkan program Kharisma Event Nusantara atau kumpulan event berkualitas dari 34 provinsi. Kami juga dorong agar semakin banyak penyelenggaraan pertemuan, perjalanan bonus, dan pameran (MICE) tercipta, serta promosi destinasi yang di antaranya lewat transportasi darat,” tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno, Minggu (3/9/2023), di acara penutupan Kompas Travel Fair (KTF) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Sandiaga menambahkan, desa wisata juga telah berubah menjadi pandemic winner atau destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan selama pandemi Covid-19. Kendati demikian, kesadaran orang terhadap destinasi ini harus terus ditingkatkan. Pihak swasta perlu diajak bekerja sama untuk memopulerkan desa wisata.
Lebih jauh, Sandiaga mengatakan bahwa saat ini telah berkembang tren pariwisata hijau. Di Indonesia, selain desa wisata juga telah ada taman wisata yang dirintis sejak lama, seperti Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Tampaksiring di Gianyar, Bali. Sosialisasi atas keberadaan taman-taman tersebut harus ditingkatkan.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan, tahun-tahun lalu, pameran pariwisata (travel fair) cenderung dikenal sebagai ajang untuk mencari kebutuhan berwisata ke luar negeri. Kini, warga semakin memahami bahwa berkunjung ke pameran pariwisata juga akan menemukan kebutuhan berwisata di dalam negeri.
”Sekarang, sudah banyak event yang menjual destinasi Indonesia. Sebanyak 75 desa wisata meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan mereka harus semakin banyak dikenal di kalangan wisatawan. Pemerintah akan lebih banyak berbicara dan membantu mempromosikannya,” tutur Ni Made.
Di sisi lain, imbuh Ni Made, pemerintah juga berharap semakin tercipta kolaborasi yang kuat antara pemerintah, desa wisata, dan swasta untuk memajukan daerah tujuan wisata dalam negeri. Desa wisata khususnya perlu diakomodasi agar lebih sering muncul di pameran perjalanan pariwisata. ”Supaya wisatawan semakin banyak yang tahu,” katanya.
Pemilik biro perjalanan pariwisata PT Rafael Todowela Tours & Travel, Rafael, yang menjadi peserta KTF 2023, menceritakan, selama tiga hari pameran, ia banyak menerima pengunjung yang antusias bertanya cara berkunjung ke Pulau Komodo dan sekitarnya. Ini berarti warga semakin sadar dan tertarik mengenai keindahan destinasi domestik.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi stan desa wisata yang ikut pameran perjalanan di Kompas Travel Fair 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (3/9/2023). Keberadaan desa wisata dalam pameran ini diharapkan akan mendorong ketertarikan wisatawan untuk datang ke desa wisata dan berdampak positif bagi masyarakat.
”Ikut pameran perjalanan supaya saya ikut menyosialisasikan destinasi dalam negeri. Meningkatkan kesadaran. Transaksi biasanya baru banyak terjadi setelah pameran, yaitu bisa langsung kontak ke nomor telepon atau ke laman biro perjalanan kami,” ucap Rafael.
Sementara itu, menurut Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Novi Eastiyanto, yang juga ditemui di lokasi KTF 2023, industri pariwisata nasional harus terus didukung. Oleh sebab itu, para mitra pelaku industri pariwisata yang sudah lama bekerja sama dengan KTF dipertahankan sehingga sinerginya bisa berkesinambungan. Pada saat bersamaan, KTF juga ingin mendukung daerah tujuan wisata dalam negeri agar semakin dikenal.
”Kami akan berupaya mengoptimalkan kerja sama dengan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) dan Asosiasi Kembali Berwisata Indonesia supaya daerah tujuan wisata lokal variatif,” ujarnya.
Berdasar data Badan Pusat Statistik, sepanjang Januari-Juli 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 6,3 juta kunjungan atau tumbuh 196,85 persen secara tahunan. Sementara pergerakan wisatawan Nusantara untuk periode Januari-Juni 2023 tercatat sebanyak 433 juta pergerakan. Tingkat penghunian kamar pada Juli 2023 untuk hotel klasifikasi bintang sebesar 54,63 persen.
Comments powered by CComment