Ratusan orang dari tiga wilayah, yakni Kelurahan Plamongansari, Pedurungan Kidul (Kecamatan Pedurungan), Kelurahan Sendangmulyo (Kecamatan Tembalang) dan sekitarnya turut memeriahkan FestivalBendungan Blancir, Minggu (3/9/2023).
Diketahui Festival Bendungan Blancir yang dimeriahkan dengan lomba titik pinang Festival Bendungan Blancir ini berlangsung meriah di kawasan Blancir, Semarang.
Festival Bendungan Blancir Semarang ini sebagai ikhtiar dalam mengangkat potensi pariwisata alternatif di daerah yang menjadi ibukota Provinsi Jateng tersebut.
Uniknya, meski mirip dengan lomba panjat pinang, namun tiang bambu sebagai tempat untuk menggantung hadiah tidak terlalu tinggi.
Peserta tidak memanjat, melainkan diharuskan meniti bambu yang membelah sungai. Ratusan warga berkumpul di pinggir sungai menyemangati dan menyoraki peserta dengan riuh. Apalagi jika ada peserta yang terjatuh di sungai saat menyeberangi bilah bambu, keriuhan semakin membuncah.
Ketua Panitia Festival Bendungan Blancir Anto Sulistyo mengatakan konsep awal festival itu sebenarnya untuk menyatukan tiga wilayah yang dulu satu kawasan, namun mengalami pemekaran.
"Dulu wilayah ini satu RT, kemudian pemekaran jadi tiga wilayah, yakni RT 1 masuk Kelurahan Plamongansari, RT 6 Pedurungan Kidul, dan RT 1 Sendangmulyo. Kami satukan agar tetap kompak," katanya, Minggu 3 September 2023.
Menurut Anto, Festival Bendungam Blancir sudah berlangsung sejak 1990-an memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Namun seiring berjalannya waktu saat ini kawasan Blancir Semarang mulai didesain sedemikian rupa sebagai potensi pariwisata alternatif di Kota Semarang.
Comments powered by CComment