Kolaborasi lima unsur atau pentahelix dapat mendorong pemajuan dan kemajuan kebudayaan dari wisata olahraga. Kolaborasi diklaim terlihat dalam Indonesia Financial Group Labuan Bajo Marathon yang dirangkaikan dengan Seminar Budaya Manggarai, di Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, 3-6 November 2023.
IFG merupakan induk badan usaha milik negara (BUMN) asuransi, penjaminan, dan investasi sejak 2020. Meski baru berusia tiga tahun, IFG telah dua kali menyelenggarakan LBM.
Edisi pertamanya pada 2022 diikuti 1.200 peserta dengan keterlibatan 250 warga setempat. Edisi terkini, Sabtu (4/11/2023), diikuti 2.000 peserta dengan keterlibatan 500 warga. Sebanyak 300 peserta di antaranya pelajar SLTP-SLTA untuk kategori 5.000 meter (5K) sebagai ikhtiar pembinaan atletik nomor lari jalan raya.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Para peserta lari kategori 10.000 meter (10K) di IFG (Indonesia Financial Group) Labuan Bajo Marathon, Sabtu (4/11/2023), di Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 2.000 peserta yang 300 orang di antaranya pelajar SLTP-SLTA memeriahkan lomba lari kategori 5K, 10K, 21K, dan 42K tersebut.
LBM yang mencakup 5K, 10K, semimaraton (21K), dan 42K diharapkan menjadi pilihan pelancong Nusantara dan mancanegara dalam wisata olahraga. Di sini bukan sekadar diadakan lomba, melainkan kolaborasi dengan hiburan, penjualan paket wisata, dan pentas seni budaya.
Di LBM 2023, masyarakat juga ikut serta memberikan dukungan berupa tari-tarian, musik, dan lagu di cheering point atau petak penyemangat dalam rute lari. Ada pula pentas tradisi dalam Seminar Budaya Manggarai di Kantor Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, Senin (6/11/2023). Caci alias tari perang, meka sua atau tari penyambutan oleh perempuan, dan tari ja’I bejawa turut dibawakan.
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Pelari asal Afrika, Elkanah Kimeli, kategori maraton (42,195 kilometer) di IFG (Indonesia Financial Group) Labuan Bajo Marathon, Sabtu (4/11/2023), di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Robertus Billitea, mantan Direktur Utama IFG yang kini menjabat Deputi Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Kementerian BUMN, mengatakan, IFG juga bekerja sama dengan Institut Manggarai dalam penerbitan Ensiklopedia Manggarai. Rangkuman pengetahuan ini diharapkan dibedah dan menjadi sumber tiada habis untuk mendorong pemajuan dan kemajuan budaya Manggarai melalui pariwisata sebagai motor ekonomi.
”Adanya event IFG Labuan Bajo Marathon dapat menjadi panggung kolaborasi untuk pelestarian sekaligus pemajuan budaya Manggarai,” kata Robertus, salah satu bumiputra Manggarai.
Dalam bayangannya, aksen seni budaya dapat ditampilkan kepada wisatawan di Manggarai Barat. Misalnya, sejak tiba di bandar udara atau pelabuhan disambut tari dan keramahan warga Manggarai. Wisatawan diarahkan bukan sekadar menikmati Taman Nasional Komodo, melainkan juga hasil kebun tradisional, kuliner, dan kehidupan warga Manggarai di Pulau Flores bagian barat.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Kelengkapan pada busana lelaki yang akan menampilkan caci atau tari perang sekaligus permainan rakyat untuk memeriahkan Seminar Budaya Manggarai di Kantor Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (6/11/2023). Seminar Budaya Manggarai merupakan puncak rangkaian acara IFG (Indonesia Financial Group) Labuan Bajo Marathon kurun 3-6 November 2023.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyebut kolaborasi pentahelix ini mencakup akademisi (Institut Manggarai), bisnis (IFG/BUMN), komunitas (tokoh masyarakat Manggarai), pemerintah, dan media massa diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial, politik, tetapi tidak sampai mereduksi atau menghilangkan kekayaan seni budaya.
”Yang kami cemaskan ialah suatu saat orang Manggarai lupa dan kehilangan kebudayaannya,” kata Edistasius.
Di sisi pemerintah, untuk peningkatan pariwisata, ada program ambisius, yakni pembangunan rumah adat dan pusat arboretum bambu di kawasan Goa Batu Cermin, salah satu obyek wisata premium Manggarai Barat. Batu Cermin dibayangkan sebagai etalase budaya Manggarai bagi pengunjung yang ingin mengetahui seluk-beluk seni budaya kelompok masyarakat ini.
FRANSISKUS PATI HERIN
Proses pembuatan motif tenun saat pameran pesta rakyat dalam rangka KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (7/5/2023).
Untuk itulah ensiklopedia ini disusun serta dipersembahkan bagi rakyat Manggarai sebagai salah satu panduan melestarikan dan memajukan budayanya.
Direktur Sumber Daya Manusia IFG Rizal Ariansyah menambahkan, kolaborasi terbukti meningkatkan animo dalam rangkaian LBM dan Seminar Budaya Manggarai. Animo terlihat dari peningkatan jumlah peserta, pendukung, dan tentunya pengunjung. Pada LBM 2022, pengunjung wisata mencapai 29.000 orang dalam sepekan di mana tahun ini diyakini terjadi kenaikan sampai 25 persen.
Yosef Berty Fernandez, mantan Duta Besar Indonesia untuk Peru dan senior di Institut Manggarai, mengatakan, kekayaan Pulau Flores, termasuk Manggarai, telah mendunia dan dimiliki dunia. Kekayaan alam dan manusia dapat mendatangkan berkah, yakni upaya peningkatan kesejahteraan melalui pariwisata. Namun, ”dunia” yang datang melalui pariwisata juga membawa nilai-nilai budaya yang jika tidak sesuai dengan keselarasan hidup warga Manggarai dapat menggerus, bahkan merusak keluhuran budaya setempat.
”Untuk itulah ensiklopedia ini disusun dan dipersembahkan bagi rakyat Manggarai sebagai salah satu panduan melestarikan dan memajukan budayanya,” ujar Berty yang juga bumiputra Manggarai.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Penampilan Tiba Meka Sua, tari tradisi perempuan Manggarai untuk memeriahkan Seminar Budaya Manggarai di Kantor Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (6/11/2023). Seminar Budaya Manggarai merupakan puncak rangkaian acara IFG (Indonesia Financial Group) Labuan Bajo Marathon kurun 3-6 November 2023.
Redaktur Senior Harian Kompas/Kompas.id dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Rikard Bagun yang juga kelahiran Manggarai mengatakan, acara wisata melalui lomba cabang olahraga baik adanya untuk terus diadakan karena membawa manfaat ekonomi. Namun, kolaborasi perlu diarahkan agar pengembangan wisata turut melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya untuk manfaat ekonomi rakyat.
Comments powered by CComment