Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, sedang berdiskusi dengan Thailand membahas potensi pendirian pabrik. Reuters menjelaskan hal itu diungkap salah satu pejabat dari sekretariat perdana menteri, Supakorn Congsomjit, Senin (4/3).
Pemerintah Thailand disebut menawari Tesla 100 persen energi hijau untuk operasional pabrik mobil listrik atau baterai. Kabar ini merupakan kelanjutan dari Tesla yang sempat dikatakan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Desember 2023 sedang mencari lahan untuk potensi investasi.
"Saya berusaha sekuat tenaga untuk menghibur mereka agar jatuh cinta dengan Thailand ... mereka mencari lahan 2.000 rai (320 hektar)," ucap Srettha kala itu. Srettha juga sangat meyakini Tesla bakal berinvestasi di Thailand.
Thailand dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia saat ini memiliki industri otomotif terbesar di kawasan. Toyota, Isuzu dan Honda mendominasi sektor ini.
Thailand berambisi mengubah sepertiga dari produksi 2,5 juta unit per tahun menjadi kendaraan listrik dan sudah menyiapkan berbagai insentif buat memikat investasi.
Sejauh ini Thailand sudah mendapatkan lebih dari US$1,44 miliar investasi dari produsen mobil listrik China. Indonesia juga sudah melobi Tesla sejak 2020 agar berinvestasi pabrik mobil listrik dan baterai di dalam negeri. Namun hingga saat ini rencana itu belum ada kepastian.
Indonesia, pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, ingin Tesla memanfaatkan bahan baku ini untuk industri kendaraan listrik. Presiden Joko Widodo sempat menawari Tesla konsesi nikel bila jadi berinvestasi.
Comments powered by CComment