Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo.Foto: DW (News)

AS Janjikan Investasi Rp 15 Triliun Mengalir ke Filipina

Perusahaan-perusahaan Amerika berencana investasi US$ 1 miliar atau senilai Rp 15,49 triliun (kurs Rp 15.497) di Filipina. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, pada kunjungan resmi ke Manila pada Senin (4/03/2024).

Pada agenda tersebut, Raimondo memimpin misi perdagangan dan investasi selama dua hari. Hari pertama dilakukan untuk Filipina. Delegasi tersebut termasuk eksekutif dari 22 perusahaan, termasuk United Airlines (UAL.O), Google Alphabet (GOOGL.O), Visa (V.N), KKR Asia Pasifik (KKR.N), dan Microsoft (MSFT.O).

Mengutip Reuters, Raimondo menyatakan investasi akan menyasar energi surya, kendaraan listrik, dan digitalisasi. Di sisi lain, maskapai United Airlines akan meluncurkan penerbangan baru dari Tokyo-Narita ke Cebu, Filipina mulai 31 Juli.

Upaya AS memperdalam hubungan ekonomi dengan Filipina seiring peningkatan kerja sama di bidang pertahanan. Presiden AS, Joe Biden, dan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., ingin melawan apa yang mereka anggap sebagai tindakan agresif Tiongkok di Laut Cina Selatan dan dekat Taiwan.

Saat briefing bersama para pejabat Filipina dan setelah bertemu dengan Marcos di istana kepresidenan, Raimondo mengatakan bahwa komitmen Washington memperluas perdagangan dan investasi di Filipina meluas ke kawasan Indo-Pasifik yang lebih besar. Hal tersebut dilakukan melalui Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik, yaitu sebuah kelompok yang dipimpin AS beranggotakan 14 negara.

 

Raimond0 juga menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tidak berniat "memisahkan" dari China, tetapi tidak akan diizinkan mengakses teknologi canggih Washington.

"Tugas saya adalah melindungi rakyat Amerika dan memastikan bahwa teknologi kami yang paling canggih, termasuk teknologi semikonduktor, teknologi kecerdasan buatan kami dan tidak dimiliki China sehingga mereka tidak dapat mengaksesnya dan menggunakannya untuk memungkinkan militer China," kata Raimondo.

Raimondo juga menegaskan kembali aliansi Amerika Serikat dengan Filipina "ketat". Filipina memiliki perjanjian pertahanan timbal balik berusia 73 tahun dengan AS. Hal tersebut menjadikan Filipina sebagai sekutu perjanjian tertua Washington di kawasan Asia-Pasifik.

(hns/hns)


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
75829
Hari iniHari ini180
KemarinKemarin167
Minggu iniMinggu ini865
Bulan iniBulan ini865
TotalTotal75829
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-04T00:01:38+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001344
Today: 18
This Week: 36
This Month: 36
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form