Perbaiki Jembatan Cihambulu Pakai Dana Pribadi,Dedi Mulyadi Murka Pekerja Dipalak-Dibacok Preman

Sumber Berita: Msn.com

Kang Dedi Mulyadi (KDM) dibuat murka lantaran dua pekerja yang membangun Jembatan Cihambulu yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dipalak bahkan dibacok oleh preman setempat.

Seperti diketahui jembatan yang sudah rusak selama enam tahun itu kini diperbaiki oleh Dedi Mulyadi  menggunakan dana pribadi senilai sekitar Rp 1 miliar. Diharapkan pekerjaan selesai saat lebaran pertengahan April 2024.

Dua hari terakhir pekerjaan tersendat karena diganggu preman. Dari informasi preman tersebut merupakan warga sekitar sekaligus residivis yang baru saja keluar dari lapas.

Mendapat laporan tersebut Dedi Mulyadi pun langsung ke lokasi. Kejadian itu pun dibenarkan oleh para pekerja. Hingga kini sudah ada dua korban penganiayaan oleh preman tersebut.

“Awalnya dia minta uang, terus tiba-tiba memukul,” ujar salah seorang mandor.

Lain halnya dengan operator alat berat. Bukan dipukul, tapi ia justru dibacok di bagian tangan kanannya oleh pelaku yang saat itu menggunakan masker.

“Saya mau naik, jalankan beko tiba-tiba pelaku mau mengancam membunuh. Kemudian golok dibacok ke tangan kanan saya,” ucapnya.

Dedi Mulyadi pun murka mendengar kesaksian itu. Betapa tidak, proyek yang dibiayai oleh dana pribadi untuk kepentingan umum masih juga diganggu oleh aksi premanisme.

“Kita sudah punya niat baik membantu warga menyelesaikan problemnya, termasuk berkorban membangun jembatan menghubungkan dua kabupaten tapi masih ada manusia yang tidak punya otak,” kata KDM dengan nada tinggi.

“Gak bisa, laporkan ke polisi proses. Gak ada damai, nanti jadi kebiasaan premanisme ke perdamaian,” tegas pria yang identik dengan iket putih itu.

Ia tak ingin aksi premanisme apalagi sudah sampai pada kekerasan terus dibiarkan. Sebab hal itu akan menjadi kebiasaan yang bisa menghambat investasi masuk ke pedesaan.

“Nanti kebiasaan kalau ada investasi masuk diancam, nanti siapa yang mau investasi di sini. Ke pekerjaan Dedi Mulyadi saja berani, apalagi ke orang lain,” ujarnya.

Ia meminta pekerja yang menjadi korban segera membuat laporan resmi ke polisi. Sebab jika tidak, mereka bekerja tidak tenang sebab menurut informasi kini para pelaku sudah melarikan diri.

“Saya minta ini dijaga bersama, kemudian pelakunya dicari. Kalau tidak ada jaminan keamanan lebih baik ini berhenti. Sekarang proses laporan ke polisi diantar Pak Kades. Premanisme tidak ada perdamaian,” kata Dedi Mulyadi dengan nada kesal.

 


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
75885
Hari iniHari ini236
KemarinKemarin167
Minggu iniMinggu ini921
Bulan iniBulan ini921
TotalTotal75885
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-04T00:01:38+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001344
Today: 18
This Week: 36
This Month: 36
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form