Detik-detik Menegangkan Mobil Terseret Banjir di Depok, Penumpang Anak-anak Hampir Hanyut

Sumber Berita: tribunnews.com

Mobil berwarna putih terseret banjir di kawasan Perumahan Bukit Cengkeh 2, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (11/8/2025) malam. Bagian depan mobil tersebut terperosok ke dalam saluran air yang meluap akibat hujan deras. Kondisi tersebut lantas membuat penumpang di dalamnya panik.

Sehingga membuat warga berdatangan membantu. Warga pun terlihat mengeluarkan dua penumpang anak-anak melalui jendela mobil karena kondisinya mengkhawatirkan. Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 18.55 WIB.

Mobil tersebut dikendarai oleh seorang ayah dengan kedua anaknya saat hujan deras turun hingga menyebabkan genangan di lokasi. "Jadi kronologisnya ini ada bapak-bapak yang nyetir berikut anak 2 di dalam mobil,” kata Jupriono saat dihubungi wartawan. 

Menurut Jupriono, mobil tersebut terperosok ke dalam saluran air karena kondisi jalan tertutupi banjir.  "Karena kondisinya hujan airnya menutupi jalan ternyata terlalu minggir masuklah ke saluran air,” ungkapnya. Pengemudi dan dua penumpang anak-anak berhasil dievakuasi dengan selamat, demikian pula dengan mobilnya.

"Tapi alhamdulillah tiga-tiganya selamat tidak ada korban. Saat ini kendaraan sudah dievakuasi ke jalan,” pungkasnya. Sebelumya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasang alat pendeteksi banjir Early Warning System (EWS) di bantaran Kali Ciliwung. Pemasangan EWS ini sebagai upaya pengendalian banjir perkotaan untuk meminimalisir dampak dan kerugian akibat banjir

Selain itu, sistem ini memanfaatkan data spasial yang akurat untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah berisiko. Dengan demikian, dapat dilakukan mitigasi bencana, menganalisis dampak banjir, serta menindaklanjuti penanganan yang telah dilakukan sebelumnya.

“Jadi alat kerjanya itu berdasarkan sensor yang memancarkan sinar ultrasonic memantulkan ke permukaan air,” kata Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappeda Kota Depok, Argha Darma Tubagus saat melakukan sosialisasi di lingkungan RW 01 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kamis (7/8/2025).

Saat ini, EWS sudah dipasang di aliran Kali Ciliwung yang dapat terus memonitor ketinggian air. Data yang dihasilkan oleh alat tersebut akan dikirim secara teratur melalui aplikasi Telegram. Pengurus lingkungan di wilayah yang berpotensi terdampak banjir akan membunyikan alarm jika data EWS sudah siaga 3.

“Nah jadi untuk ketinggian, ada empat batasan, siaga 4, siaga 3, siaga 2, siaga 1,” ungkapnya. “Jadi ketika masuk siaga 3 itu notifikasi mulai beruntun gitu, awalnya normal itu 1 jam sekali misalkan, nanti untuk siaga 3 itu setengah jam 1 kali, siaga 2 itu 1 menit sekali bahkan per detik,” pungkasnya. (m38)

 


Print  

Comments powered by CComment

Publish modules to the "offcanvs" position.