Demi Kosongkan Gaza, Israel Siapkan Skenario Jahat Baru,Berencana Pindahkan Warga Palestina ke Kongo

Sumber Berita: Tribunnews.com
pentor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bukti Israel lakukan penghapusan etnis. Kini Pemerintah Israel berencama memindahkan warga Palestina di Gaza ke Kongo.

Israel menyiapkan skenario baru terhadap rakyat Palestina di Gaza. Israel dikabarkan terlibat dalam pembicaraan rahasia dengan Pemerintah Kongo untuk menempatkan warga Palestina dari Gaza di negara Afrika Tengah tersebut.

Melansir Daily Beast, situs tersebut melaporkan bahwa koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan Republik Demokratik Kongo serta negara-negara lain untuk melakukan rencana pemukiman kembali warga Palestina secara “sukarela”.

“Kongo akan bersedia menerima migran, dan kami sedang melakukan pembicaraan dengan negara lain,” kata seorang sumber yang tidak disebutkan namanya di kabinet keamanan. Arab Saudi juga dilaporkan telah diajukan sebagai opsi.

Berita ini muncul setelah Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa memilih dua menteri sayap kanan Israel yang telah mendorong untuk memukimkan kembali warga Palestina di luar Gaza, dan mengecam retorika mereka yang “menghasut dan tidak bertanggung jawab”.

Meskipun kantor Netanyahu belum secara resmi mengatakan pihaknya mempunyai rencana untuk “memukimkan kembali” warga Palestina, perdana menteri dilaporkan mengatakan pada pertemuan Senin lalu bahwa upaya sedang dilakukan untuk memfasilitasi “migrasi sukarela” warga Palestina ke negara lain.

AS kecam Israel

Mengutip Reuters, pada Selasa (2/1/2023), Departemen Luar Negeri AS mengecam pernyataan baru-baru ini dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir yang mengusulkan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza.

AS menyebut retorika tersebut menghasut dan tidak bertanggung jawab. Pernyataan para menteri tersebut tampaknya menggarisbawahi ketakutan di sebagian besar dunia Arab bahwa Israel ingin mengusir warga Palestina dari tanah tempat mereka ingin membangun negara di masa depan.

Israel ingin mengulangi kembali perampasan massal warga Palestina ketika Israel didirikan pada tahun 1948. Menteri Keuangan Smotrich, salah satu tokoh senior dalam koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu menyerukan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan daerah kantong yang terkepung.

Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir juga mengatakan perang di Gaza memberikan "peluang untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza."

"Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab. Kami telah diberitahu berulang kali dan konsisten oleh pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, bahwa pernyataan seperti itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. AS menegaskan, pernyataan seperti itu harus segera dihentikan.

“Kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel,” kata Departemen Luar Negeri AS.


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
75846
Hari iniHari ini197
KemarinKemarin167
Minggu iniMinggu ini882
Bulan iniBulan ini882
TotalTotal75846
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-04T00:01:38+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001344
Today: 18
This Week: 36
This Month: 36
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form