Image

Profil Investasi

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
H. Achmad Fikry, M. AP.
H. Achmad Fikry, M. AP.Bupati

Profil Kepala Daerah

Beliau dilahirkan di kota Kandangan pada tanggal 7 Februari 1956, beragama Islam dan menikah dengan Ibu Hj. Isnaniah, dikaruniai 3 putra/putri.

Pendidikan formalnya diawali di SDN Gerilya Kandangan (lulus 1968), kemudian SMPN 1 Kandangan (lulus 1971) dan SMAN 1 Kandangan (lulus 1974). Selanjutnya beliau menempuh Pendidikan di APDN Banjarbaru (lulus 1978) dan menyelesaikan Strata 1 di FISIP Universitas Gajahmada, Yogyakarta (lulus tahun 1989). Strata 2 ditempuhnya di FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (lulus tahun 2005).

Pendidikan Khusus beliau lakukan pada Latihan Dasar Militer (1976); Penataran P4 Tingkat Provinsi (1983); Tenaga Dikduk Camat se Kalsel (1983); Pengelola Permainan Simulasi (1984); Orientasi Camat Perkotaan (1991); Penataran Satu Atap (1991); Pelatihan Pembangunan Desa Terpadu (1991); SEPALA (1992); Penataran PPBN (1995); Pendidikan Teknis Fungsional Orientasi Pemda (1995); Orientasi Pembangunan Daerah (1997); Penataran P4 (2004); SEPAMA (1998); Pelatihan Teknis Sektor Informal (1999); Manajemen Penyelenggaraan Sumber Daya (2000); Diklat PIM Tingkat II (2001); Pendidikan Integrasi Berbasis Kompetensi bagi Kepala Dinas (2002); Pelatihan Public Management Reform (2004); dan Mind Setting (Good Governance).

Pekerjaan yang pernah beliau jalani yaitu: Kepala Urusan Pembangunan Desa Kecamatan; MPP Kecamatan; Camat Kalumpang; Camat Daha Utara; Kepala Bagian Penyusunan Program; Kepala Bagian Perekonomian; Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar; Pj. Kepala Dinas P & K; Kepala Dinas Pendidikan; Kepala BAPPEDA; Sekretaris Daerah; dan terakhir sebagai Bupati Hulu Sungai Selatan untuk 2 periode (2013-2018 dan 2018-2023).

Beliau juga menjabat sebagai Ketua KORPRI, Ketua PGRI dan Ketua Pramuka di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tanda Jasa yang beliau miliki antara lain: Satya Lencana Karya Satya XX (2001); Satya Lencana Karya Satya XXX (2010) dan masih banyak lagi tanda jasa dan pengharagaan yang beliau peroleh.

Kepala Dinas

Sambutan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur guna mendukung Pembangunan Daerah. Untuk itu dilakukan kebijakan-kebijakan Pemda dalam upaya mendorong masuknya investasi ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 

Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bupati Hulu Sungai Selatan, dalam menerbitkan buku berjudul “Profil Investasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan” ini. Artikel ini disusun berdasarkan pengumpulan dan pemutakhiran data yang ada pada SKPD Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Diharapkan buku ini akan menjadi suatu gambaran singkat tentang Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan semua protensi dan peluang investasi yang dimilikinya. Juga, kami memberikan apresiasi dan berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu kami dalam mengumpulkan, menyusun, menerbit-kan dan mendistribusikan buku “Profil Investasi Hulu Sungai Selatan” ini. 

Semoga buku ini dapat menjadi bahan acuan dalam menarik minat investasi dan pembangunan daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 


 Terima kasih. 

GAMBARAN UMUM DAERAH

Letak Geografis dan Batasan Wilayah

Secara astronomis, Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak di antara 02029’59” sd 02056’10” Lintang Selatan dan 114051’19”-115036’19” Bujur Timur. Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari 11 kecamatan (Padang Batung, Loksado, Telaga Langsat, Angkinang, Kandangan, Sungai Raya, Simpur, Kalumpang, Daha Selatan, Daha Barat, dan Daha Utara) dengan 144 desa dan 4 kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Kandangan. Secara geografis, Kabupaten Hulu Sungai Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah di sebelah Utara; Kabupaten Banjar dan Kabupaten Kotabaru di sebelah Timur; Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar di sebelah Selatan; dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin di sebelah Barat. Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki luas wilayah 1.804,94 km2 atau 180.494 Ha.

Image
Iklim

Sepanjang tahun 2022 rata-rata kelembaban udara berkisar antara 74,90% sampai dengan 83,40%. Sedangkan rata-rata suhu udara berkisar antara 27,60°C - 28,90°C. Dilihat dari jumlah hari hujan per bulan selama 2022 di setiap pos, hujan paling sering terjadi di bulan Januari, November dan Desember. Sementara hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Penyinaran matahari berkisar antara 49,1% dan 71,0%.

Image
Demografi
  • Penduduk
    Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Interim 2022 sebanyak 232.212 jiwa yang terdiri atas 116.453 laki-laki dan 115.759 perempuan. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2022 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 100,60. Kepadatan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2022 mencapai 129 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Kandangan dengan kepadatan sebesar 465 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Loksado sebesar 25 jiwa/km2.
  • Ketenagakerjaan
    Pada tahun 2022 persentase penduduk angkatan kerja sebesar 69,55% dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 2,29%. Sementara itu, penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang bukan angkatan kerja sebagian besar mengurus rumah tangga yaitu 20,13% dari 30,45% penduduk bukan angkatan kerja. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Perindustrian tahun 2022 sebesar 714 pekerja. Pekerja yang terdaftar sebesar 611 telah ditempatkan bekerja. Proporsi terbesar pencari kerja yang terdaftar berpendidikan terakhir SMA/SMK/Sederajat yaitu sebesar 84,31% (602 pekerja) dan yang ditempatkan sebanyak 196 pekerja di tahun 2022. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat 69,76.
  • Produk Domestik Regional Bruto
    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran mengenai keadaan perekonomian suatu daerah. Demikian halnya perkembangan perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan ditunjukkan dengan perkembangan PDRB -nya. Struktur ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan ditunjukkan dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2022 masih didominasi oleh Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sektor ini mempengaruhi sekitar 20,73% nilai PDRB Kabupaten Hulu Sungai Selatan, disusul Sektor Pertambangan dan Penggalian (19,68%) dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor (9,17%). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 4,02%. Pertumbuhan ekonomi dapat kembali meningkat di tengah pandemi covid-19 yang masih berlanjut.
Image
Image
Image

SARANA DAN PRASARANA

Bandara
Kabupaten Hulu Sungai Selatan tidak memiliki bandar udara khusus. Untuk menuju ke wilayah ini, Bandara terdekat adalah Bandara Internasional Syamsuddin Noor di Banjarbaru.

Pelabuhan
Pelabuhan Sungai yang terdapat di Kabupaten ini di antaranya adalah Pelabuhan Tumbukan Banyu. Pelabuhan Mu’alim dan Pelabuhan Sungai Puting.

Transportasi & Komunikasi
Pada tahun 2022 total panjang jalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mencapai 996,30 km. Berdasarkan statusnya, 82,95 km merupakan jalan Negara, 53,99 km meruapakan jalan Provinsi dan sisanya yaitu 859,36 km merupakan jalan Kabupaten. Seluruh jalan Negara dan jalan Provinsi merupakan jalan aspal, sedangkan jalan Kabupaten yang sudah diaspal mencapai 546,67 km. Berdasarkan kondisi jalan, 435,27 km jalan Kabupaten pada kondisi baik, 162,68 km jalan pada kondisi sedang, 127,97 km pada kondisi rusak dan 133,44 km pada kondisi rusak berat. Jumlah jembatan tercatat 602 unit (476 jembatan beton; 40 jembatan besi dan 77 jembatan kayu).

Saat ini Kantor Pos menawarkan banyak jasa kepada konsumennya seperti jasa pengiriman surat dan paket pos, penjualan Benda pos dan Materai dan beberapa layanan keuangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 7 (tujuh) Kantor Pos Cabang Pembantu dan Pemeriksa yakni Kantor Pos Kandangan, Padang Batung, Angkinang, Sungai Raya, Simpur, Daha Selatan, dan Daha Utara.

Perbankan
Bank yang ada di Kabupaten ini antara lain adalah: BNI, BRI dan BTPN. Sarana penunjang kegiatan ekonomi lain yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah Koperasi. Pada tahun 2022 ada sebanyak 125 unit (17 KUD; 22 KPRI; 4 KOPKAR; dan 82 lainnya).

FASUM DAN FASOS LAINNYA

Alt Text

Pendidikan

Dalam hal penyediaan prasarana pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023, terdapat 160 Taman Kanak-Kanak (4 TK Negeri dan 156 TK Swasta); 37 Raudhatul Athfal (RA); 215 Sekolah Dasar (212 SD Negeri dan 3 SD Swasta); 42 Madrasah Ibtidaiyah (20 MI Negeri dan 22 MI Swasta); 37 Sekolah Menengah Pertama (32 SMP Negeri dan 5 SMP Swasta); 25 Madrasah Tsanawiyah (12 MTs Negeri dan 13 MTs Swasta); 9 Sekolah Menengah Atas (7 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta); 5 Sekolah Menengah Kejuruan (4 SMK negeri dan 1 SMK Swasta); dan 13 Madrasah Aliyah (3 MA Negeri dan 10 MA Swasta).

Alt Text

Kesehatan

Pada tahun 2022 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat 4 rumah sakit, 13 rumah bersalin, 1 rumah sakit khusus, 21 Puskesmas, 61 Pustu, 301 Posyandu, 94 Poskesdes dan 41 Apotik, 22 Praktek Dokter serta 7 Klinik Kesehatan. Juga terdapat 25 Klinik KB dan 148 PPKBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2022, Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 172 orang Dokter, 650 orang Perawat, 336 orang Bidan, 128 Ahli Farmasi, dan 83 Ahli Gizi.

Alt Text

Agama

Berdasarkan agama yang dianut, tahun 2022 terdapat 98,45% (231.279 orang) penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan beragama Islam dengaan 129 mesjid dan 704 musolah, dan selebihnya adalah Protestan (1.322 orang) dengan 3 gereja, Katholik (63 orang), Hindu (398 orang), Budha (21 orang), dan lainnya (1.826 orang). Selain agama-agama tersebut sebagian kecil penduduk Hulu Sungai Selatan, terutama di Kecamatan Loksado, menganut kepercayaan lainnya yaitu Kaharingan.

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

Prosedur Perizinan Investasi

Image

Sarana Pendukung dan Kebijakan Investasi

Image

Insentif Investasi

Kriteria Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan Kepada Masyarakat dan/atau Investor meliputi:

  1. memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan Masyarakat;
  2. penyerapan tenaga kerja lokal paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah keseluruhan pekerja;
  3. menggunakan sebagian besar sumberdaya lokal;
  4. memberikan kontribusi bagi peningkatan pelayanan publik;
  5. memberikan kontribusi dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto;
  6. berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
  7. termasuk pembangunan infrastruktur;
  8. melakukan alih teknologi;
  9. melakukan industri pionir;
  10. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi;
  11. bermitra dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah atau Koperasi; dan
  12. industri yang menggunakan barang modal, mesin, atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri;
  13. melakukan kegiatan usaha sesuai dengan program prioritas nasional dan/atau daerah; dan/atau
  14. berorientasi ekspor.

Untuk dapat menerima Insentif dan/atau Kemudahan, Masyarakat dan/atau Investor harus memenuhi minimal 3 (tiga) kriteria seperti tersebut di atas.

BENTUK INSENTIF DAN KEMUDAHAN:

Pemberian Insentif dapat berbentuk :

  1. pengurangan, keringanan atau pembebasan pajak daerah;
  2. pengurangan, keringanan atau pembebasan Retribusi Daerah;
  3. pemberian bantuan modal kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah dan/atau Koperasi di daerah;
  4. pemberian bantuan untuk riset dan pengembangan untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan/atau Koperasi; dan
  5. bantuan fasilitasi pelatihan vokasi Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan/atau Koperasi.

Pemberian Kemudahan dapat berbentuk :

  1. penyediaan data dan informasi peluang Penanaman Modal;
  2. penyediaan sarana dan prasarana;
  3. fasilitasi penyediaan lahan dan lokasi;
  4. pemberian bantuan teknis;
  5. penyederhanaan dan percepatan pemberian perizinan dan/atau non perizinan melalui pelayanan terpadu satu pintu;
  6. kemudahan akses pemasaran hasil produksi;
  7. kemudahan Penanaman Modal langsung konstruksi;
  8. kemudahan Penanaman Modal di kawasan strategis yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpotensi pada pembangunan daerah;
  9. pemberian kenyamanan dan keamanan kepada masyaraakat dan/atau investor menanamkan modal di daerah;
  10. kemudahan proses sertifikasi dan standardisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  11. kemudahan akses tenaga kerja siap pakai dan terampil;
  12. kemudahan akses pasokan bahan baku; dan/atau
  13. fasilitasi promosi sesuai dengan kewenangan Daerah.

JENIS USAHA YANG MEMPEROLEH PEMBERIAN INSENTIF:

Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan Kepada Masyarakat dan/atau Investor untuk jenis usaha tertentu atau kegiatan tertentu. Jenis usaha atau kegiatan tertentu yang dapat memperoleh Pemberian Instentif dan/atau Pemberian Kemudahan adalah:

  1. Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Koperasi;
  2. usaha yang dipersyaratkan dengan Kemitraan;
  3. usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya;
  4. usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu;
  5. usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus;
  6. usaha yang terbuka dalam rangka Penanaman Modal yang memprioritaskan keunggulan daerah;
  7. usaha yang telah mendapatkan fasilitas Penanaman Modal dari Pemerintah Pusat; dan/atau
  8. usaha lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Jenis usaha atau kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

  1. Sektor Pariwisata dan Kebudayaan, termasuk Sektor Pendukungnya;
  2. Sektor Pendidikan, diprioritaskan pada usaha yang mendukung Pengembangan Fasilitas Pendidikan;
  3. Sektor Pertanian, diprioritaskan pada Pengolahan Hasil Pertanian;
  4. Sektor Peternakan, diprioritaskan pada Usaha Budi Daya dan Pengolahan Hasil Peternakan yang melakukan Kemitraan dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah;
  5. Sektor Perikanan, diprioritaskan pada Usaha Budi Daya dan Pengolahan Hasil Perikanan yang melakukan Kemitraan dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah;
  6. Sektor Perdagangan dan Jasa, diprioritaskan pada Usaha yang mendukung Ekspor;
  7. Sektor Energi, diprioritaskan untuk Energi Terbarukan; dan
  8. Sektor Industri Kreatif.

Jenis Usaha dimaksud berlokasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.


Jenis-Jenis Perizinan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu

Izin Lembaga Kursus dan Pelatihan

Realisasi Investasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Pertumbuhan ekonomi biasanya selalu dikaitkan dengan iklim bisnis yang subur, hal ini juga tidak luput dari peran investasi dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19. Bahkan sebenarnya investasi sendiri merupakan akar dari segala upaya demi memulihkan dan menumbuhkan perekonomian di Indonesia.

Ada tiga komponen penting, yaitu Konsumsi Rumah Tangga, Sektor Bisnis untuk Investasi, serta Sektor Luar Negeri untuk Ekspor-Impor. Tiga komponen ini saling berhubungan. Apabila ada penurunan dari salah satu komponen, maka akan langsung berimbas kepada dua komponen lainnya. Inilah yang membuktikan peran penting investasi dalam pemulihan ekonomi daerah dan juga nasional.

PDRB sangat erat kaitannya dengan investasi. Investasi berupa penanaman modal yang meningkat akan berdampak positif pada proses produksi dalam bisnis yang semakin giat, kemudian juga akan berimbas pada meningkatnya konsumsi rumah tangga.

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI

Sektor Pertanian

Tanaman Pangan

Luas lahan sawah tercatat sejumlah 30.164 ha terdiri dari: 4.319 ha (Irigasi) dan 25,854 ha (non-irigasi). Luas tegal/kebun mencapai 11.065 ha; ladang/huma: 5.197 ha; dan sementara tidak diusahakan: 28.230 ha. Angka Produksi Padi tahun 2022 adalah 64.172 ton dengan luas areal panen sebesar 13.579 ha. Sementara itu untuk produksi jagung sebesar 110 ton dengan luas panen: 21,5 ha. Kacang tanah (58,5 ha; 78,86 ton); ubi kayu (54,5 ha; 1.728,35 ton); dan ubi jalar (24,5 ha; 1.070,25 ton).

Beras Hitam Gaib adalah beras khas Loksado yang meiliki ciri- ciri tinggi tanaman 130-140 cm, warna daun hijau kekuningan, warna bulir hitam, bentuk gabah kecil, panjang dan lonjong, memiliki karbohidrat dalam jumlah besar, umur tanaman 6 bulan. Berkhasiat mengatasi anemia, mencegah diabetes dan menjaga kesehatan jantung.

Jenis beras khas lainnya adalah Beras Buyung adalah beras berkualitas super, beras berasal dari pegunungan Meratus (Loksado), ditanam secara Tradisional dan alami tanpa tambahan pupuk/ perangsang lainnya, para petani pada umumnya Menanam dengan ketinggian lahan hingga 1900 mdpl, dengan rasa yang sangat pulen dan tentunya aroma yang sangat harum sekali.

Image
Image

Sektor Industri dan Perdagangan

Gelang Simpai Meratus

Gelang merupakan salah satu aksesoris unik khas Suku Dayak Meratus di Hulu Sungai Selatan yang terbuat dari tanaman pakis berwarna coklat kehitaman. Proses penganyaman langsung dilakukan di tangan peminat dan berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Salah satu yang paling terkenal adalah Gelang Simpai 12 yang merupakan campuran dari rotan dan paku-pakuan. Anyaman ini membentuk huruf M berwarna hitam dan coklat kekuningan dengan struktur yang lebih rapat. Gelang ini menjadi salah satu bukti bahwa yang bersangkutan pernah mengunjungi Pegunungan Meratus.

Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Kebutuhan terhadap tenaga listrik dan air minum terasa semakin meningkat seiring dengan kemajuan pembangunan di Bidang Ekonomi. Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sebagian kecil lainnya dipenuhi di luar PLN, untuk itu pemanfaatan tenaga listrik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan mampu menjangkau masyarakat sampai ke pelosok pedesaan. Daya terpasang mencapai 72.705.259 VA; produksi: 113.301.661 KWh; terjual: 102.265.229 KWh. Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2022 sebanyak 77.124 pelanggan. Sedangkan Jumlah pelanggan air minum PDAM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah 20.173 pelanggan, dan air minum yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 4.403.340 m3.

Lokasi potensi bahan galian batubara berada di Kecamatan Sungai Raya, Padang Batung dan Telaga Langsat. Adapun sumberdaya yang tersedia sekitar 21.069.812,5 metrik.

Potensi bijih besi berada di Kecamatan Loksado dengan jumlah sumberdaya      sekitar 11.025 ton. 

Bahan galian Basalt secara potensial ditemukan di Kecamatan Loksado dengan jumlah cadangan hipotetik sebesar 716,418 juta BCM.

Pasir Kwarsa ditemukan di Kecamatan Padang Batung dengan potensi sebesar 122.656.250 ton. 

Batu Gamping ditemukan di Kecamatan Telaga Langsat dengan potensi 590.374.932,50 ton, Kecamatan Padang Batung sebesar 661.445.000 ton dan Kecamatan    Loksado    sebesar 160.380.000 ton.

Sektor Pariwisata

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 26 buah tempat akomodasi yang terdiri dari 20 hotel non bintang dan 6 akomodasi lainnya. Jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2022 adalah 293.847 orang yang berasal wisatawan domestik (293.847 orang) dan wisatawan mancanegara (613 orang). Pada bulan Mei terjadi kunjungan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan bulan lainnya. Jumlah Rumah Makan/Restoran tercatat 194 unit. Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki berbagai obyek wisata yang sangat menarik, di antaranya adalah: 

Air Terjun Riam Hanai

Wisata air terjun yang satu ini sangat menarik untuk dikunjungi selama ada di Hulu Sungai Selatan. Air terjun ini mempunyai ketinggian hingga 4 meter. Airnya yang jernih mampu menjadi daya tarik tersendiri untuk air terjun ini. Air terjun ini dikelilingi hutan dan juga berbagai bebatuan. Kolam di air terjun ini biasanya dijadikan sebagai tempat berwisata untuk para wisatawan.

Image

Sektor Unggulan Lainnya

Kampung Bambu Loksado

Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang termasuk dalam wilayah kelola Kesatuan Pengelolan Hutan (KPH) Hulu Sungai mempunyai potensi bambu yang cukup luas kurang lebih 2.000 Ha dengan potensi tegakan kurang lebih 5 juta batang (15 jenis bambu). Kecamatan Loksado merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yaitu kawasan yang memiliki fungsi utama   pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahana dan keamanan. Potensi Pengembangan Kerjasama dengan Program 1000 Desa Bambu dengan Yayasan Bambu Lestari, Pembangunan Taman Koleksi Bambu kerjasama dengan PT. Bambu Nusau Verde (500 Ha) Pengembangan Industri Bambu dan Ekowisata Bambu/ Desa Bambu.

Image

Publish modules to the "offcanvs" position.