LAHAN PEMKAB: Salah satu lahan eks Pasar Blora yang merupakan milik Pemkab Blora di Kecamatan Blora Kota masih kosong. Lahan itu digadang-gadang diminati investor. (LUKMAN HAKIM/RADAR BOJONEGORO)

Pacu Investasi, Usul Blora Masuk Kawasan Industri Provinsi Jateng

Sumber Berita: Jawapos.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora ingin memacu investasi tumbuh dan membuka lapangan pekerjaan. Sehingga, mengusulkan wilayah Blora masuk dalam kawasan industri dan hilirisasi Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Mengingat, saat ini, konektivitas jalur utama di Blora mulai mulus. Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, usulan agar Kabupaten Blora bisa masuk menjadi lokasi pengembangan kawasan industri Jateng telah disampaikan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jateng.

’’Kami usulkan agar Blora bisa ikut masuk dalam penetapan kawasan industri Jateng. Biar bisa seperti Batang, Kendal, dan sekitarnya. Sehingga, banyak investor masuk dan membuka lapangan pekerjaan,” ucapnya, Selasa (2/4).

Bupati menambahkan, Blora juga diproyeksikan masuk kawasan strategis provinsi (KSP) pusat riset dan industri hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Jateng bersama Cilacap, Purworejo, Kebumen, Rembang, Jepara, dan Pati.

Bupati memaparkan, saat ini akses Blora menuju tol Trans Jawa semakin baik, setelah dapat Inpres Jalan dari Presiden. Sehingga, semakin dekat ke exit toll Ngawi dari wilayah selatan. Ditambah di Kecamatan Kradenan punya sumber gas alam yang selama ini diproduksi Pertamina, dialirkan ke Tambaklorok Semarang dan Gresik.

Hal itu cukup relevan bila Blora masuk dalam kawasan industri Provinsi Jateng. ’’Kami yang di Blora hanya menonton saja. Hanya ada beberapa desa yang dapat kuota city gas. Kami ingin Blora bisa dikasih sebagian gasnya untuk pengembangan industri di Blora,” jelasnya.

Dalam siaran persnya, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, perlu pengembangan kawasan industri ke wilayah tengah, terlebih akses tol mulai dibangun. Agar beban wilayah industri tidak hanya diampu wilayah pesisir utara. ’’Memang perlu, pengembangan kawasan industri ke wilayah tengah. Coba nanti kami review agar RTRW dikaji lagi,” ucapnya. (luk/bgs)


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
214090
Hari iniHari ini88
KemarinKemarin578
Minggu iniMinggu ini666
Bulan iniBulan ini9007
TotalTotal214090
Tertinggi 09-23-2024 : 1074
Statistik created: 2025-06-23T23:43:25+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 36.7% Indonesia
China 31.1% China
United States 25.5% United States

Total:

33

Countries
004501
Today: 19
This Week: 19
This Month: 224
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form