Jawa Tengah terlempar dari lima besar daerah dengan investasi terbanyak pada kuartal II 2023, kalah dari Jabar, DKI, Jatim, Banten dan Sulteng meski upahnya murah. (Agust Supriadi).

Jateng Terlempar dari 5 Besar Daerah Investasi Terbanyak di RI

Sumber Berita: Cnnindonesia.com

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai Rp349,8 triliun.

Namun, dari realisasi itu, tidak ada lagi nama Jawa Tengah di jajaran 5 besar daerah dengan jumlah investasi terbesar di Indonesia.

Posisi lima besar pertama justru ditempati Jawa Barat dengan total Rp53,7 triliun. Peringkat tertinggi kedua diduduki DKI Jakarta dengan realisasi investasi Rp43 triliun.

Ketiga, Jawa Timur dengan realisasi sebesar Rp31,1 triliun.

Investasi besar keempat masuk ke Sulawesi Tengah dengan besaran Rp26,6 triliun. Dan kelima, Banten dengan besaran realisasi Rp24,9 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan secara ongkos investasi, Jawa Barat sebetulnya kurang menarik bagi investor karena terbilang mahal dan tidak seperti daerah lainnya, termasuk Jawa Tengah.

Secara upah misalnya, Jawa Barat tercatat lebih mahal dari Jawa Tengah. Tapi katanya, meski upah tinggi, tingkat produktivitas tenaga kerja Jawa Barat lebih tinggi dari Jawa Tengah.

"Jadi (banyak investor masuk) Jabar salah satunya karena tenaga kerjanya yang produktif, meskipun upahnya mahal," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantornya, Jumat (21/7).

Bagus promosi

Bahlil mengatakan salah satu faktor yang membuat nilai investasi di Jawa Tengah tak masuk lima besar adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja di daerah yang dipimpin Ganjar Pranowo itu.

Ia menyebut sebenarnya Pemda Jawa Tengah sudah berupaya menggenjot investasi di daerah mereka dengan menggencarkan promosi. Jawa Tengah sebenarnya dari sisi ongkos upah tenaga kerja murah dibanding daerah lain. 

Tapi karena produktivitas pekerja kalah dari daerah lain, investor jadi berpikir ulang menanamkan uang mereka di sana. 

"Di Jateng sekalipun upahnya murah tingkat produktivitas Jabar lebih tinggi, makanya orang (investor) lebih suka ke Jabar dari pada kesana (Jateng). Jadi memang kita harus kerja keras. Promosinya bagus, tapi realisasinya belum maksimal," jelasnya.


Print  

Comments powered by CComment

Pengunjung
77421
Hari iniHari ini601
KemarinKemarin580
Minggu iniMinggu ini2457
Bulan iniBulan ini2457
TotalTotal77421
Tertinggi 06-03-2024 : 1128
Statistik created: 2024-07-06T12:24:29+00:00
Online
-
© Pusat Informasi Data Investasi Indonesia
Pengunjung Berdasarkan Negara
Indonesia 60.0% Indonesia
United States 32.8% United States

Total:

23

Countries
001350
Today: 4
This Week: 42
This Month: 42
Image
Image
Image
Image
Image
Image
Login Form