Badan Anggaran (Banggar) DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke London, Inggris. Di London, Banggar DPR mengunjungi Parlemen Inggris dan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) London.
Kunjungan Banggar DPR di Inggris dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPR RI, Syarief Abdullah Alkadri. Dalam kunker ke Parlemen Inggris pada Jumat (3/11/2023), para delegasi bertujuan untuk memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Inggris.
Delegasi Banggar DPR yang berasal dari berbagai unsur fraksi itu disambut hangat oleh anggota Parlemen Inggris, Sir John Desmond Forbes Anderson, Viscount Waverley ke-3. Kunker ini juga dalam rangka untuk meningkatkan hubungan antar parlemen (P to P) kedua negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini.
"Kami menilai kerja sama perdagangan dan investasi antara Inggris dan Indonesia sudah berlangsung semenjak lama dan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, oleh sebab itu sudah saatnya kerja sama ini perlu diperluas ke berbagai sektor," kata Syarief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2023).
Syarief mengatakan saat ini Inggris termasuk salah satu negara yang memiliki investasi terbesar di Indonesia. Menurutnya, Indonesia saat ini menduduki posisi Ketua ASEAN, dan bersama Inggris menjadi anggota aktif dalam G-20. Oleh sebab itu, saat ini adalah kesempatan emas bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang lebih erat.
"Dalam kunjungan ini, delegasi Badan Anggaran DPR RI hadir di Inggris dengan harapan besar, memulai era kerja sama yang lebih solid, khususnya di sektor perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak," ucap Syarief.
Syarief yang juga anggota Komisi V DPR RI menyebut bahwa kunker ini juga sebagai langkah untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran antara DPR RI dengan Parlemen Inggris.
"Kita berdiskusi tentang bagaimana menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian, terjadinya perlambatan ekonomi, tingginya angka inflasi dan tingkat suku bunga. Inggris sebagai salah satu pusat keuangan dunia sangat berkepentingan untuk menjaga stabilitas ekonomi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sir John Desmon menilai kunker DPR RI ke Parlemen Inggris memiliki momentum tepat. Sebab, kata dia, saat ini Inggris dan Indonesia tengah aktif untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.
"kami melihat pertemuan delegasi Parlemen Indonesia dengan Parlemen Inggris memiliki momentum yang sangat tepat, pada saat kedua pemerintah ingin meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, kedua parlemen sangat aktif mendorong agar kerja sama kedua negara bisa terus meningkat di berbagai sektor," kata Sir John Desmon.
Diakhir pertemuan, Syarief dan Sir John Desmon menyepakati akan terus mendorong kerja sama kedua negara di berbagai sektor.
"Kami akan terus mendorong Pemerintah Indonesia dan Inggris untuk menjajaki kerja sama dalam berbagai sektor, di antaranya energi terbarukan yang ramah lingkungan, transportasi rendah karbon, hilirisasi pertambangan, hasil perkebunan kopi dan teh serta pendidikan," imbuh Syarief.
Kunker Banggar DPR ke Kantor Perwakilan BI London
Tak hanya bertemu dengan Parlemen Inggris, kunker Banggar DPR di London juga mengunjungi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) London. Syarief menilai BI London memiliki peran strategis, yakni memberikan masukan terkait isu moneter dan keuangan global dan membuka akses UMKM untuk memasarkan produk unggulanya ke seluruh dunia.
"Kami mengapresiasi inisiatif dari BI untuk membantu para pengusaha UMKM untuk bisa masuk ke pasar internasional di London, sehingga UMKM kita bisa naik kelas," ucap Syarief.
 Foto: Suasana Pertemuan Delegasi Banggar DPR RI dengan KPw BI London (Dok. Banggar DPR RI)
|
Di KPw BI London, Syarief dan para Delegasi Banggar DPR bertemu dengan Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono dan Kepala KPw BI London, Farida Peranginangin. Pada pertemuan itu, Doni Primanto membeberkan mengenai kebijakan moneter yang ditempuh BI dalam menghadapi situasi dan kondisi ekonomi dan keuangan global yang sedang tidak menentu.
"BI terus mengamati perkembangan ekonomi dan keuangan global, khususnya kebijakan moneter yang ditempuh oleh negara-negara maju dalam menaikkan tingkat suku bunga bank sentralnya. Saat ini nilai tukar rupiah kembali menguat setelah sempat melemah beberapa waktu terakhir," ujar Doni.
Sementara itu, Farida mengungkapkan bahwa selain menjalankan tugas pokoknya dalam memberikan masukan terhadap kebijakan moneter dan keuangan global, BI London juga aktif dalam mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia di berbagai forum Internasional di London.
"Kami berkomitmen untuk terus aktif membantu pengusaha-pengusaha UMKM nasional untuk bisa memasarkan produknya di wilayah Inggris dan sekitarnya, khususnya kota London," kata Farida.
Terakhir, Syarief menyampaikan bahwa keberadaan KPw BI London sangat membantu pemerintah untuk meningkatkan investasi dan kerja sama perdagangan antara Inggris dan Indonesia. Menurutnya, Indonesia sangat kaya dengan produk-produk perkebunan, kopi, teh, cengkeh dan berbagai produk yang sangat diminati oleh masyarakat Inggris dan Eropa.
"Kerja sama Indonesia dan Inggris yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, perlu terus ditingkatkan ke berbagai sektor, terutama mengangkat komoditas unggulan UMKM nasional ke kancah Internasional," pungkas Syarief.
(fas/whn)
Comments powered by CComment