Menyusuri jalan sempit di wilayah Pulau Petak dengan sepeda motor trail, Bupati Kapuas H. M. Wiyatno menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan layanan dasar di daerah terpencil. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kondisi SMP Negeri 2 Pulau Petak yang dinilai memerlukan penanganan segera.
Didampingi Sekretaris Daerah Usis I. Sangkai, Kadisdik H. Suwarno Muriyat, serta sejumlah kepala OPD dan pejabat instansi teknis lainnya, rombongan Bupati Kapuas melakukan kunjungan kerja menyeluruh ke Pulau Petak pada Senin sore, 4 Agustus 2025. Kunjungan ini tidak hanya menyasar sekolah, tetapi juga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, instalasi PDAM, serta lokasi mahasiswa KKN.
“Kita hadir langsung ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi camat, kepala desa, hingga mahasiswa. Kita ingin pembangunan, termasuk program 1 miliar satu desa, benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Wiyatno saat diwawancarai di sela peninjauan.
Di SMPN 2 Pulau Petak, Bupati meninjau langsung kondisi ruang kelas, toilet, hingga ruang guru yang tampak mengalami kerusakan. Ia juga berdialog dengan kepala sekolah dan para guru mengenai kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani.
“Kita tidak ingin ada anak-anak Kapuas yang belajar di ruangan yang tidak layak. Kami pastikan rehabilitasi dan pembangunan fasilitas sekolah ini menjadi prioritas,” tegas Bupati Wiyatno yang disambut antusias warga sekolah.
Kadisdik Kapuas, Suwarno Muriyat menambahkan, tahun 2025 akan dilakukan pembangunan dan rehabilitasi besar-besaran pada satuan pendidikan di 17 kecamatan. Pendanaan akan bersumber dari DAK, DAU, serta program revitalisasi pendidikan.
“Khusus SMPN 2 Pulau Petak, kita alokasikan hampir Rp2 miliar untuk rehab ruang guru, kelas, toilet, pembangunan laboratorium komputer, dan pengadaan peralatan IPA,” ungkap Suwarno.
Langkah ini dinilai sebagai bukti nyata keseriusan Pemkab Kapuas dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, sekaligus memperkuat infrastruktur dasar di wilayah yang kerap terpinggirkan.
Dengan terjunnya langsung kepala daerah menembus jalan kecil dan terpencil, pendidikan hebat dan layanan publik merata tak lagi sekadar slogan, tapi mulai ditanam di lapangan dengan nyata. (ds)
Comments powered by CComment