Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membahas kelanjutan sejumlah kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan Jepang.
Pertemuan ini dihadiri oleh State Minister of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism Jepang, Kokuba Konosuke, yang dilakukan selama kunjungan kerja Budi Karya Sumadi ke London, Inggris pada Senin (27/11) waktu setempat.
Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan RI pada Selasa (28/11), dalam pertemuan tersebut Menhub membahas pembangunan infrastruktur transportasi yang sedang dilakukan dengan Jepang, termasuk proyek MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota).
Tujuan diadakannya pertemuan adalah agar penyelesaian dapat berjalan sesuai target waktu yang telah ditetapkan. Menurut Budi Karya Sumadi, membangun transportasi massal perkotaan di Jabodetabek merupakan suatu keharusan.
Dengan melanjutkan pembangunan MRT di berbagai koridor, diharapkan akan semakin memudahkan mobilitas masyarakat, serta mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Menhub mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan penyelesaian salah satu paket kontrak dari proyek MRT Fase 2A, yaitu CP (Contract Package) 205.
Cakupan di dalamnya, yaitu pembangunan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, sistem operasional, daya (power), hingga rel (track work).
Budi Karya Sumadi berharap agar Pemerintah Jepang dapat memberikan dukungan untuk mendorong partisipasi perusahaan-perusahaan Jepang dalam tender CP205.
Ia menargetkan penandatanganan kontrak tersebut dapat selesai pada Desember 2023. Pembangunan MRT Fase 2 tergolong sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), terdiri dari dua tahap, yaitu Fase 2A dan 2B.
Comments powered by CComment