Tengok Desa Wisata Banyuanyar, Nikmatnya Seruput Kopi Hingga Tetes Terakhir

Sumber Berita: Jatengprov.go.id

Banyak alasan mengapa traveler tertarik untuk singgah mengunjungi Boyolali, Jawa Tengah. Diantaranya kabupaten tersebut identik dengan perkebunan kopi, jahe, dan peternakan sapinya. Di sini, kita bisa menikmati susu, kopi, dan jahe dengan kesegaran yang tiada tara, lur!

Salah satu pesona Boyolali adalah keberadaan Desa Wisata Kampus Kopi Banyuanyar di Kecamatan Ampel. Kampus di sini bukan gedung tempat belajar mahasiswa ya, tapi akronim Kampung Susu.

''Kampus Kopi juga bisa dimaknai sebagai media pembelajaran berbasis komoditas desa, sehingga masyarakat luas dapat mengakses selayaknya “kampus” atau ruang pembelajaran yang berada di wilayah desa,'' ujar Kepala Desa Banyuanyar, Komarudin saat dihubungi, Sabtu 27 Januari 2024.

Menurut Komarudin, Desa Wisata Kampus Kopi yang dirintis sejak 2019 dan ditetapkan dalam SK Bupati Nomor 556/193 Tahun 2021 ini bertujuan untuk memberdayakan SDM dan SDA yang ada agar eksistensi desa bisa dikenal dan diakui oleh masyarakat luas.

''Ini menjadikan alternatif tersendiri bagi wisatawan untuk healing atau pun hanya sekadar datang untuk menikmati suasana pedesaan yang asri di wilayah kami,'' kata Komarudin.

Akses Mudah

Akses menuju Desa Wisata Banyuanyar cukup mudah. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung bisa menjangkaunya melalui jalan Solo-Semarang. Di wilayah Kecamatan Ampel, akan terlihat papan nama besar bertuliskan Kampus Kopi Banyuanyar.,

Menyusuri keindahan Desa Wisata Banyuanyar, pengunjung bisa memilih jenis wisata yang ditawarkan.
Pihak pengelola menyediakan paket wisata yang bisa dipilih wisatawan jika ingin berlibur ke sini. Paket wisata diantaranya Paket Field Trip yang berisikan edukasi demplot perkebunan kopi Robusta, edukasi pupuk kompos dan tanaman toga.

Di sini, pelancong tidak hanya disuguhkan produk UMKM, tapi mendapat tutorial mulai dari bahan, proses, hingga hasil pembuatannya. Pengunjung diajak mencari kopi di kebun, diajari teknik memetik dan memprosesnya hingga menjadi minuman.

Berikutnya ada paket Jeep Tour, yang mana pengunjung bisa mengeksplor desa wisata, mengunjungi Sendang Mande Rejo dan sentra UMKM unggulan. Ada juga Studi Banding/Gathering, dengan agenda kegiatan eksplorasi desa wisata naik jip, menyambangi UMKM unggulan, dan pertunjukan seni budaya.
Menurut Komarudin, Kampus Kopi eksis karena ditopang oleh dukuh-dukuh penghasil kopi dan merasakan bagaimana nikmatnya menyeruput minuman kopi hingga tetes terakhir.

Ciri khas yang tampak pada wisata ini, adalah One Kampung One Product, bahwa setiap dukuh memiliki potensi sendiri dalam menghasilkan kopi. Beberapa diantaranya telah berada pada proses berkembang yaitu “Kampung Kopi” ada di Dukuh Ngemplak, “Kampung Susu” di di Dukuh Wangan.

Selanjutnya ada “Kampung Jahe” ada di Dukuh Jumbleng, “Kampung Budaya” di Dukuh Dukuh, “Kampung Ekonomi Kreatif” di Dukuh Geneng, “Kampung Biofarmaka” di Dukuh Banyuanyar, “Kampung Madu” di Dukuh Grenjeng, dan “Kampung Homestay” ada di Dukuh Bunder.

‘’Kami bersyukur dalam waktu lima tahun ini sejumlah impian yang sudah terwujud. Misalnya kami mampu memberikan peluang pada masyarakat untuk mendapatkan income tambahan dan peningkatan ekonomi tanpa keluar dari desa, tak merusak lingkungan, mampu mencegah arus urbaninsasi bagi generasi muda,’’ bebernya.

Ditambahkannya, demi meningkatkan lama tinggal wisatawan di desa wisata Kampus Kopi Banyuanyar, pihaknya mengembangkan layanan akomodasi homestay sejalan dengan pendekatan Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat khsususnya di Kampung Homestay Dukuh Bunder yang sampai saat ini tersedia 15 homestay.

Banyuanyar kini tumbuh menjadi desa wisata edukasi berbasis UMKM. Ragam keunikan yang dimiliki i membawa desa ini sebagai juara II Desa Wisata Boyolali pada 2022, dan pada 2023 ini berhasil menyandang predikat juara III Gelar Desa Wisata Jawa Tengah.


Print  

Comments powered by CComment

Publish modules to the "offcanvs" position.