Profil Kepala Daerah
Pembangunan regional merupakan bagian penting dari pembangunan nasional, sehingga perlu dipacu pelaksanaannya guna mencapai tujuan pembangunan tersebut yaitu keadaan masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. Dalam mendukung suksesnya pelaksanaan pembangunan, salah satu instru-men yang dibutuhkan adalah terbukanya iklim investasi baik dari dalam maupun dari luar negeri dengan memanfaatkan data yang akurat, tepat waktu, berkesinam-bungan dan efektif, sehingga sasaran yang diharapkan dapat dicapai secara maksimal dan optimal.
Saya harapkan penerbitan publikasi yang berjudul “Potensi Investasi Kabupaten Halmahera Tengah” ini mampu menarik minat para Investor dalam upaya mendukung program pembangunan di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah sehingga wilayah ini menjadi semakin maju mengejar ketertinggalan dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, sekaligus sebagai salah satu upaya dalam mensejahterakan rakyat Kabupaten Halmahera Tengah.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kompilasi data, penyusunan dan sekaligus mempublikasikan Potensi dan Peluang Investasi di Kabupaten Halmahera Tengah ini.
SAMBUTAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh,
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan karunia dan ridho-Nya, kami dapat menerbitkan Buku yang berjudul “Potensi Investasi Kabupaten Halmahera Tengah”. Buku ini disusun oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Halmahera Tengah sebagai media informasi dan promosi yang efektif untuk pihak-pihak terkait, khususnya para investor dan calon investor, guna meningkatkan minat dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Halmahera Tengah ini.
Sekilas diuraikan potensi-potensi yang mempunyai peluang investasi untuk dapat dikembangkan, sebagai upaya guna mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan akomodatif. Hal ini akan berimplikasi terhadap akselerasi pertumbuhan perekonomian Kabupaten Halmahera Tengah. Saya mengharapkan peran serta dari semua stakeholder, maupun para mitra usaha dan masyarakat pada umumnya guna mendukung 5 Program Prioritas PJ Bupati.
Akhirnya kepada para pejabat dan staf DPMPTSP yang turut berperan serta dan telah memberikan konstribusi dalam penerbitan “Potensi Investasi Kabupaten Halmahera Tengah” ini, serta pihak-pihak terkait lainnya, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
Visi
“HALMAHERA TENGAH MAJU, SEJAHTERA BERLANDASKAN FALSAFAH FAGOGORU”.
Misi
Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Maju, mempunyai makna menjadikan Kabupaten Halmahera Tengah sebagai daerah yang maju dan meningkat dari kondisi masa lalu. Maju juga berarti pembangunan daerah harus dapat menciptakan peningkatan dalam kesejahteraan masyarakat dengan tersedianya infrastruktur pelayanan dasar yang memadai. Dalam visi ini, maju merujuk pada terpenuhinya kebutuhan dan peningkatan akses terhadap infrastruktur pelayanan dasar guna mendorong peningkatan perekonomian daerah agar mampu menghadapi perubahan system global, salah satunya melalui pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga mempunyai peran penting sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah. Sejahtera, adalah suatu kondisi masyarakat yang sehat dalam artian jasmani, rohani, ekonomi, sosial budaya dan rasa aman. Dalam pengertian ini, masyarakat sejahtera juga direpresentasikan oleh
- eksisnya pemerataan dan keadilan dalam proses pembangunan. Sehat secara jasmani diperlihatkan oleh tingkat kebugaran secara fisik dan diukur dalam bentuk rentangan usia harapan hidup. Sehat secara rohani diperlihatkan oleh ketenteraman secara bathiniah dan diukur dalam bentuk kecerdasan religius, emosional dan intelektual dengan indikator keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Fagogoru, suatu falsafah hidup masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah yang senantiasa mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang dalam bahasa lokal “Ngaku Rasai, Budi Bahasa, Sopan re Hormat, Mtat re Mimoi” yang dapat diterjemahkan mengaku bersaudara, ingat kebaikan dan takut dengan malu. Falsafah fagogoru mencirikan saling menghormati, menyayangi, ramah lingkungan, taat kepada hukum, toleransi antar sesama, solidaritas sosial yang kuat serta menghargai nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dengan mengukuhkan sikap terbuka kepada semua pihak untuk hidup berkembang tanpa diskriminatif.
Untuk mewujudkan VISI tersebut, makaMISI yang dikembangkan adalah :
- Membangun Birokrasi yang BersihProfesional dan Melayani
- Membangun Infrastruktur Dasar, Pemukiman dan Konektivitas Wilayah
- Mengembangkan Potensi Sumber Daya Alam dan Menciptakan Iklim Investasi;
- Mewujudkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan, yang Merata dan Bermutu;
- Mengembangkan Budaya Hukum dan HAM dalam Kehidupan Masyarakat yang berlandaskan Falsafah Fagogoru.
5 Program Prioritas Bupati
- Pengentasan Kemiskinan
- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Lingkungan
GAMBARAN UMUM DAERAH
Letak Geografis dan Batasan Wilayah
Kabupaten Halmahera Tengah terletak di antara 0°45’ Lintang Utara-0°15’ Lintang Selatan dan 127°45’-129°26’ Bujur Timur dengan ibukota di Kecamatan Weda. Batas-batas Kabupaten Halmahera Tengah adalah sebagai berikut: Kabupaten Halmahera Timur di sebelah Utara; Provinsi Papua Barat di sebelah Timur; Kota Tidore Kepulauan di sebelah Barat; dan Kabupaten Halmahera Selatan di sebelah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Halmahera Tengah tercatat 8.381,48 km² (daratan 2.276,86 km² dan lautan 6.104,65 km²). Sekitar 73% wilayah Kabupaten Halmahera Tengah merupakan lautan. Sedangkan 27% lainnya merupakan daratan. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi 10 Kecamatan (Kecamatan Weda; Weda Selatan; Weda Utara; Weda Tengah; Weda Timur; Pulau Gebe; Patani; Patani Utara; Patani Barat; dan Patani Timur). Kecamatan-kecamatan tersebut terdiri dari 61 desa, 2 desa persiapan dan 1 UPT. Beberapa sungai yang mengaliri wilayah Kabupaten Halmahera Tengah yaitu Ake Dote, Ake Waleh, Ake Sagea, Ake Kobe, Ake Dolori, Ake Dowonto, Ake Lukulama, dan Ake Foyatobaru. Wilayah Halmahera Tengah juga memiliki Danau Sagea dan Gunung Liember dengan ketinggian 1.262 m di atas permukaan laut yang terletak di Kecamatan Weda Utara.
Kabupaten Halmahera Tengah adalah salah satu penghasil logam nikel di Indonesia. Perusahaan-perusahaan nikel banyak beroperasi di Kecamatan Weda, salah satunya di Kawasan Industri Weda Bay yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Selain wilayah Weda, nikel juga ditemukan di Pulau Gebe yang mengalami banyak penambangan ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sejarah Singkat
Kabupaten Halmahera Tengah terletak di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara dengan beberapa pulau/kepulauan di samping Halmahera sebagai induknya. Kabupaten Halmahera Tengah juga memiliki 37 pulau kecil dan hanya ada dua pulau yang memiliki penduduk yaitu Pulau Gebe dan Pulau Yoi.
Kabupaten Halmahera Tengah berdiri sejak tahun 1968 sesuai dengan kebijakan Gubernur Provinsi Maluku No. Odes 25/1/8 tahun 1968 dengan maksud dikembangkan untuk menjadi Daerah Tingkat II yang otonom. Kemudian direstui dengan Surat Keputusan Mendagri tanggal 15 April 1969 No. Pemda 2/1/33. Dengan demikian secara de facto sejak tahun 1969, Kabupaten Halmahera Tengah telah mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sejajar dengan Daerah Tingkat II lainnya di Provinsi Maluku Utara. Pada tahun 1990 daerah Halmahera Tengah dinyatakan sebagai daerah Kabupaten penuh. Dengan menyesuaikan pada perkembangan waktu dan tuntutan kondisi sosial masyarakat, maka pada tahun 2003 dengan Undang-Undang Republik Indonesia No, 1 tahun 2003 kabupaten Halmahera Tengah dimekarkan menjadi tiga kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Halmahera Tengah sebagai kabupaten induk kemudian Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.
Topografi, Iklim dan Kesesuaian Lahan
Tofografi
Wilayah Kabupaten Halmahera Tengah bertopografi berombak dan bergelombang, agak mencolok dengan teluk yang besar seperti teluk Weda. Kecamatan Patani dan Gebe terdapat 5% dataran rendah. Penyebaran wilayah dataran terdiri dari pulau-pulau vulkanis dan pulau karang dengan beraneka ragam jenis tanah yang dominan antara lain Tanah Kompleks, Aluvial, Podsol, Regosol, Mediteran dan Renzina. Ciri tanah yang beraneka ragam ini diklasifikasikan berdasarkan perbedaan tinggi dan kemiringan permukaan tanah atau lereng.
Topografi yang berombak dan bergelombang dengan dataran rendah meliputi Kecamatan Weda dan Patani yang terletak pada bagian Timur Pulau Halmahera. Disamping Pulau Halmahera sebagai Induknya, wilayah Kabupaten Halmahera Tengah terdiri dari beberapa pulau baik yang dihuni penduduk maupun tidak. Jumlah pulau di Kabupaten Halmahera Tengah kurang lebih sebanyak 43 pulau di antaranya yang besar adalah gugusan Pulau Gebe yang didiami penduduk, sedangkan yang lainya adalah pulau-pulau kecil (Pulau Karang).
Fisiotrafi
Kondisi Fisiografi Kabupaten Halmahera Tengah dibentuk oleh relief-relief yang besar dengan palung-palung oseanik dan punggung-punggung pegunungan saling berganti dengan sangat mencolok, daerah ini termasuk lingkungan kontinen melanisia. Kondisi Geologi dan struktur tanah di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah dapat dilihat dari jenis batuan, jenis tanah dan kemampuan tanah.
Jenis Batuan dan Tanah
- Jenis Batuan
Menurut Peta Geologi Kabupaten Halmahera Tengah (1992), sebagian besar struktur batuan di Kabupaten Halmahera Tengah tersusun dari batuan vulkanik. Endapan permukaan batuan vulkanik tersusun dari alluvial, undak dan tertumbuh koral disamping neogen dan parmo karbon yang termasuk dalam devan di Irian Jaya.
- Jenis Tanah.
Berdasarkan peta bagan jenis tanah lembaga Penelitian Tanah (LPT) Bogor tahun 1969 dan hasil peta data pokok pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah (1992), Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah adalah termasuk jenis tanah regosol.
Jenis Tanah di Kabupaten Halmahera Tengah antara lain:
- Tanah Latosol yang mempunyai batas induk yang berasal dari turvulkanis dan mempunyai 2 jenis yakni: Latosol vulkanis dan Latosol gunung.
- Tanah Aluvial terdapat di atas tanah datar dan terbentuk endapan-endapan sungai, tanah Aluvial ini ada 2 jenis yaitu Aluvial pantai terdapat di pesisir di Kecamatan Patani dan Aluvial Lembah terdapat di lembah sungai Lelilef dan sungai Fidi Kecamatan Weda Tengah.
- Tanah Podsol yang dikenal ada 2 macam yaitu merah kuning yang mempunyai bahan induk metamorphosis yang terdapat di Kecamatan Weda, coklat kelabu berasal dari batu metamorphosis terdapat di Kecamatan Weda dan Patani.
- Tanah Kompleks yang terdiri dari berbagai jenis tanah yang tidak dapat dipisahkan secara sendiri-sendiri.
- Mediteran merah kuning yang terdapat di gugusan Pulau Gebe, Kecamatan Gebe.
- Regosol yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah yaitu seluas 129.876 Ha atau 51,15% dari luas wilayah. Terbanyak di Kecamatan Weda dan Patani dengan ciri tekstur yang kasar, berusia muda tanpa mengalami perkembangan dan drainasenya agak cepat. Sebagian besar masyarakat menggunakan lahan dengan jenis tanah ini untuk tanaman kelapa, kebun campuran dan tegalan.
- Rezina yang terdapat di Pulau Gebe Kecamatan Gebe yaitu seluas 16.205,10 Ha atau 6,38% dari luas wilayah. Jenis tanah ini mengandung sumber daya alam berupa mineral yang cukup banyak dan beragam.
Iklim
Halmahera Tengah merupakan Daerah kepulauan yang beriklim tropis yaitu iklimnya sangat dipengaruhi oleh laut (angin). Curah hujan rata–rata 1.695–2.570 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 86–157 hari. Daerah ini juga mempunyai dua musim yakni Musim Utara Barat dan Musim Timur atau Musim Selatan dengan diselingi dua kali masa peralihan atau Musim Panca Roba. Makin ke Utara makin banyak turun hujan terutama di Kecamatan Weda dengan curah hujan antara 3001–3500 mm, sedangkan makin ke Timur makin kurang hujan terutama di Kecamatan Patani dan Kecamatan Pulau Gebe. Musim Kemarau terjadi pada bulan Desember sampai Maret, bertiup Angin Muson Barat Laut yang sedikit membawa uap air. Musim hujan jatuh pada bulan Mei sampai Oktober bertiup Angin Muson Tenggara. Bila menggunakan klasifikasi SCHMIDTH F.H dan H.H.A FERGUSON maka berdasarkan data curah hujan setiap stasion di Daerah Halmahera Tengah mempunyai tipe iklim A atau tipe sangat basah.
Demografi
Penduduk
Berdasarkan data agregat kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 96.977 jiwa yang tersebar di sepuluh kecamatan dengan kepadatan penduduk 36 jiwa/km2. Secara keseluruhan, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Laki-laki sebesar 59.884 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 37.093 jiwa (rasio: 161,44).
Ketenagakerjaan
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2023 penduduk usia kerja di Kabupaten Halmahera Tengah berjumlah 43.032 jiwa. Dari seluruh penduduk usia kerja, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 30.452 jiwa atau 70,77%. Dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 30.452 jiwa, tercatat sebanyak 1.204 jiwa yang diklasifikasikan sebagai pengangguran. Pengangguran adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang sedang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Sedangkan yang Bukan Angkatan Kerja berjumlah 12.580 jiwa (2.783 jiwa bersekolah; 7.488 jiwa mengurus rumah tangga; dan 2.309 jiwa berkegiatan lainnya). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 70,77%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah 69,95.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di wilayah tertentu. PDRB Kabupaten Halmahera Tengah Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2023 tercatat sebesar 28,63 triliun rupiah. PDRB Kabupaten Halmahera Tengah Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2023 adalah sebesar 15,12 triliun rupiah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2023 adalah 42,41%. Kontribusi tertinggi untuk PDRB adalah dari Sektor Industri Pengolahan (58,79%); disusul oleh Sektor Pertambangan (32,23%). Sektor lainnya berada di bawah 5%.
SARANA DAN PRASARANA
Bandara
Ada 2 bandar udara di Kabupaten ini, yaitu Bandara Gebe yang berada di Pulau Gebe, dan Bandara Cekel di Lellef Sawai.
Pelabuhan
Saat ini, Kabupaten Halmahera Tengah memiliki 9 (sembilan) pelabuhan eksisting dan 9 (sembilan) lokasi pelabuhan rencana yang tersebar di 10 (sepuluh) kecamatan. Disamping itu, Kementerian Perhubungan akhirnya memulai Pembangunan Pelabuhan Feri Weda yang akan menghubungkan Maluku Utara dengan Kota Sorong dan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
Transportasi
Panjang jalan di Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2023 adalah sepanjang 612,529 km (166, 45 km jalan Negara; 40 km jalan Provinsi; dan 406,079 km jalan Kabupaten). Dilihat dari jenis permukaannya, untuk jalan yang statusnya jalan Kabupaten: 230,889 km jalan merupakan jalan aspal; 65,34 km kerikil; 97,90 km jalan tanah dan 11,95 km jalan dengan permukaan lainnya. Kondisi jalan Kabupaten adalah: 202,19 km dengan kondisi baik; 3,168 km dengan kondisi sedang; 22,46 km dengan kondisi rusak; dan 178,261 km dalam kondisi rusak berat.
Komunikasi
Hingga tahun 2023 kantor pos yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah semuanya merupakan Kantor Pos Pembantu. Satu di Kecamatan Weda, satu di Kecamatan Patani, dan satu di Kecamatan Pulau Gebe.
Perbankan dan Koperasi
Bank yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah ini antara lain: BRI, BTN, BPD, Danamon, dan BNI. Jumlah koperasi di Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2023 adalah sebanyak 27 koperasi yang tersebar di 10 kecamatan.
FASUM DAN FASOS LAINNYA
Pendidikan
Pada tahun 2023, terdapat total 136 sekolah di Kabupaten Halmahera Tengah dari level sekolah dasar hingga menengah atas. Terdapat 66 Sekolah Dasar (58 SD Negeri dan 8 SD Swasta); 4 Madrasah Ibtidaiyah (1 MI Negeri dan 3 MI Swasta); 30 Sekolah Menengah Pertama (29 SMP Negeri dan 1 SMP Swasta); 7 Madrasah Tsanawiyah (1 MTs Negeri dan 6 MTs Swasta); 12 Sekolah Menengah Atas (10 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta); 11 Sekolah Menengah Kejuruan (9 SMK Negeri dan 2 SMK Swasta); dan 6 Madrasah Aliyah (2 MA Negeri dan 4 MA Swasta); serta 1 Perguruan Tinggi di Kecamatan Weda.
Kesehatan
Pada tahun 2023, fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Halmahera Tengah meliputi 1 Rumah Sakit Umum Weda, 12 Puskesmas (5 Puskesmas Rawat Inap dan 7 Puskesmas Non Rawat Inap), 41 Puskesmas Pembantu (Pustu); 1 Klinik Pratama; 68 Posyandu; dan 3 Apotek. Sedangkan jumlh tenaga kesehatan tercatat: 51 Tenaga Medis; 280 Perawat; 261 Bidan; 50 Tenaga Kefarmasian; 122 Tenaga Kesehatan Masyarakat; 21 Tenaga Kesehatan Lingkungan; 56 Tenaga Gizi; dan 1 Tnaga Keterapian Fisik. Selain itu juga terdapat 12 Klinik Keluarga Berencana (KKB) dan 61 PPKBD.
Agama
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Tengah, pada tahun 2023 terdapat tiga agama yang dianut oleh penduduk di Halmahera Tengah yaitu Islam (68.929 jiwa), Kristen Protestan (17.208 jiwa), dan Katolik (747 jiwa). Mayoritas penduduk di Halmahera Tengah beragama Islam. Jumlah tempat peribadatan yang terdapat di Halmahera tengah yaitu 53 Masjid, 65 Mushola, 43 Gereja Protestan, dan 6 Gereja Katolik.
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI
Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Hasil tanaman hortikultura (buah-buahan dan sayuran) yang cukup dominan di Kabupaten Halmahera Tengah adalah Jeruk Siam yang sebagian besar berasal dari Kecamatan Weda Selatan yaitu sebesar 469 kuintal pada tahun 2023. Jenis sayuran yang diproduksi adalah: Bawang daun (5 ha; 45 kuintal); bawang merah (1 ha; 9 kuintal); bayam (6 ha; 90 kuintal); buncis (1 ha; 6 kuintal); cabai keriting (10 ha; 132 kuintal); cabai rawit (5 ha; 129 kuintal); kacang panjang (4 ha; 51 kuintal); kangkung (9 ha; 148 kuintal); labu siyem (- ha; 4 kuintal); petsai (7 ha; 76 kuintal); terung (5 ha; 86 kuintal); dan tomat (5 ha; 146 kuintal); serta melon (2 ha; 5 kuintal); dan semangka (4 ha; 82 kuintal). Adapun produksi buah-buahan tercatat: Buah Naga (4 kuintal); Jambu biji (7 kuintal); jeruk siyem (469 kuintal); mangga (4 kuintal); nenas (24 kuintal); nangka/cempedak (2 kuintal); papaya (25 kuintal); pisang (285 kuintal); dan rambutan 15 kuintal).
Perkebunan
Hasil tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Halmahera Tengah adalah tanaman kelapa dan pala, dengan produksi masing-masing 7.131,5 ton (10.121 ha) dan 1.857,1 ton (14.566 ha) pada tahun 2023. Selain itu juga dihasilkan: aren (38 ha; 19,8 ton); cengkeh (1.491 ha; 229 ton); kakao (3.239 ha; 325 ton); dan sagu (1.411 ha; 203,1 ton).
Peternakan
Hewan ternak yang terdapat di Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2023 meliputi 14.566 sapi potong, 10.121 kambing, dan 119 babi. Sedangkan unggas terdiri dari 22.506 ayam kampung dan 1.852 itik.
Perikanan
Pada tahun 2023, jumlah rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Tengah mengalami peningkatan dari 1.019 rumah tangga menjadi 1.105 rumah rumah tangga. Total Produksi Perikanan Tangkap adalah 29.490,8 ton Perikanan Laut.
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Energi
Terdapat dua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2016, yaitu di Kecamatan Weda dan Kecamatan Patani. PLTD Weda melayani konsumsi listrik untuk wilayah Kecamatan Weda Selatan, Weda, Weda Tengah, Weda Utara, dan Weda Timur. Sedangkan PLTD Patani melayani konsumsi listrik untuk empat kecamatan yaitu Patani, Patani Utara, Patani Barat, dan Patani Timur. Pada tahun 2023 ada 24.881 pelanggan listrik di PLN Weda. Dengan daya yang terpasang sebesar 12.690 KW dan produksi listrik sebesar 52.007.451,61 KWh.
Banyaknya pelanggan PDAM Weda pada tahun 2023 mencapai 3.372 pelanggan. Air yang disalurkan sebanyak 862.981 m3 dengan nilai penjualan sebesar 4,8 milyar rupiah dalam setahun.
Pertambangan
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang terletak di Kecamatan Weda didirikan untuk mengelola Kawasan Industri berbasis nikel di wilayah ini. Beberapa perusahaan yang beroperasi di kawasan industri tersebut antara lain PT Weda Bay Nickel, PT Yashi Indonesia Investment, dan PT Youshan Nickel Indonesia.
Sektor Pariwisata
Halmahera Tengah merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Terkenal dengan kenampakan bentang alamnya yang indah, wilayah ini merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup populer di Indonesia. Tak hanya bentang alamnya yang indah, penduduk Halmahera Tengah juga terkenal akan keramah-tamahannya. Tak heran banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berwisata di daerah ini.
Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Halmahera Tengah mengalami penurunan di tahun 2023, dari 64.875 wisatawan pada tahun 2022 menjadi 56.479 wisatawan.
Bagi Pengunjung yang ingin menikmati pengalaman wisata tak terlupakan, Halmahera Tengah merupakan salah satu pilihan yang tepat, di antaranya adalah:
Kepulauan Gebe merupakan gugus kepulauan yang berbatasan langsung dengan Raja Ampat. Kepulauan ini terkenal dengan kawasan wisata dan pasir putihnya yang menawan. Tak hanya keindahan alamnya, Kepulauan Gebe juga terkenal dengan keanekaragaman biota lautnya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa terdapat 300 jenis ikan di wilayah bawah laut pulau Gebe.
Pengunjung juga dapat melakukan diving dan snorkeling di wisata ini. Tak perlu khawatir dengan perlengkapan dan keamanan karena pengelola wisata Kepulauan Gebe telah terlatih dengan baik untuk memprioritaskan keamanan dan kenyamanan Pengunjung.
Pemetaan Pengembangan Sektor Unggulan Daerah Untuk Kegiatan Investasi Dalam (PMDN) Dan Luar Negeri (PMA) Kabupaten Halmahera Tengah
Kontak Investasi :
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Jl. Kilometer Tiga (Tiga, Fidi Jaya, Kec. Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara