GAMBARAN UMUM DAERAH

Kota Makassar dengan luas 175,77 Km² serta Jumlah penduduk sebesar  1.474.393 jiwa (2023) merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota Makassar memiliki peran yang strategis di Kawasan Timur Indonesia. Dari sisi kinerja pembangunan, Kota Makkasar memiliki capaian yang cukup baik dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31% dan tingkat inflasi sebesar 2.89%, Kota Makassar telah mampu menunjukkan kinerja pembangunan ekonomi fantastis dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, bahkan secara nasional Kota Makassar telah menunjukkan kinerja ekonomi terbaik.

Dari segi kesejahteraan masyarakat, Angka kemiskinan di Kota Makassar sebesar 5.07% dengan index kesejahteraan sebesar 76%, Tingkat Kepuasan masyarakat sebesar  88% (CRC Survey 2018) dan Index Pembangunan Manusia sebesar 84,85% (BPS 2023). Hasil perolehan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangunan dalam bidang kesejahteraan masyarakat di Kota Makassar memiliki kinerja yang cukup signifikan.

Dilihat dari sisi geografis, Kota Makassar memiliki peran sangat strategis dalam upaya pengembangan investasi karena kota ini merupakan hub atau pusat kegiatan Kawasan Timur Indonesia yang berpenduduk 36 juta jiwa. Disamping itu, kota Makasar menjadi kota yang memiliki resiko bencana alam rendah seperti erupsi gunung api, tsunami, gempa bumi, dan resiko kebakaran hutan. Ditambah lagi Kota makasar menjadi titik sentral wilayah Indonesia, dapat dicapai dengan penerbangan selama 3 jam baik dari kawasan Timur maupun kawasan Barat Indonesia.

Dari segi administrasi pemerintahan, Kota Makassar merupakan salah satu kota terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Ini dibuktikan dengan 165 penghargaan dari pemerintah pusat. Sudah tentu ini menjadi jaminan bahwa pelaksanaan administrasi pemerintahan di Kota Makassar diselenggarakan secara professional, effektif dan effisien, sehingga calon investor yang akan melakukan kegiatan investasi di Kota Makassar mendapatkan jaminan pelayanan terbaik di Kota Makassar.

Kondisi Geografis

Kota Makassar  yang terletak 119024’17’38” Bujur Timur dan 508’6’19” Lintang Selatan merupakan dataran rendah dengan ketinggian yang bervariasi antara 1 - 25 m di atas permukaan laut. Kota Makassar terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi dengan cakupan wilayah pesisir serta 9 pulau yang secara administratif dibagi menjadi 15 Kecamatan.

Adapun batas-batas wilayahnya meliputi :

Sebelah Utara              : Berbatasan dengan Kabupaten Maros
Sebelah Selatan           : Berbatasan dengan Kabupaten Gowa
Sebelah Timur             : Berbatasan dengan Kabupaten Maros,
Sebelah Barat              : Berbatasan dengan Selat Makassar

LUAS KOTA MAKSSAR BERDASARKAN KECAMATAN

makassartable01.jpeg

Image
Image
Image
Image
Perekonomian

Komposisi penduduk Kota Makassar didominasi oleh penduduk usia muda. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan sarana pendidikan khususnya perguruan tinggi  cukup banyak dengan berbagai jenis jurusan pendidikan yang tersedia, sehingga menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan para alumni SLTA di bagian timur Indonesia untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi. Demikian juga karena Kota Makassar berkembang cukup pesat sehingga menjadi alternatif penduduk usia muda/dewasa sebagai tempat mencari pekerjaan. Jumlah penduduk yang berumur 15–29 tahun mencapai 384.844 jiwa atau sekitar 26,10% pada tahun 2023. Jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2023 sebanyak 1.474.393 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 175,77 km², setiap km ditempati penduduk sebanyak 8.388 jiwa.

JUMLAH ANGKATAN KERJA KOTA MAKASSASAR 2022

makassartable02.jpeg

Image
Image
Perekonomian

Nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota Makassar Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2023 mencapai Rp 226.902,79 milyar Rupiah, mengalami peningkatan sebesar Rp 17.967,00 milyar Rupiah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp 208.935,79 Rupiah. Peningkatan nilai PDRB ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan produksi di seluruh lapangan usaha dan inflasi pasca pemulihan setelah era pandemi covid sehingga aktivitas kegiatan ekonomi mulai bangkit kembali. Hal ini mendorong meningkatnya produksi barang dan jasa di beberapa kategori lapangan usaha.

Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami peningkatan, dari Rp 133.312,60 milyar Rupiah pada tahun 2022 menjadi Rp 140.197,90 milyar Rupiah pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan selama tahun 2023 Makassar mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnya produksi di semua lapangan usaha, tidak dipengaruhi oleh inflasi.

Selama lima tahun terakhir (2019-2023) struktur perekonomian Kota Makassar didominasi oleh 3 (tiga) kategori lapangan usaha, yaitu: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Konstruksi; dan Industri pengolahan. Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memberikan kontribusi sebesar 20,03% terhadap total PDRB Kota Makassar.

Kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Makassar pada tahun 2023 dihasilkan oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mencapai Rp. 45.443,61 Milyar (meningkat dari Rp. 41.997,95 di tahun 2022). Selanjutnya lapangan usaha Konstruksi sebesar Rp. 41.301,43 Milyar (meningkat dari Rp. 38.870,36 Milyar di tahun 2022), disusul oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar Rp. 42.720,21 Milyar (meningkat dari Rp. 38.892,74 Milyar di tahun 2022). Sementara itu, peranan lapangan usaha lainnya, masing-masing memberikan kontribusi  yang belum signifikan.

PDRB Kota Makassar tahun 2023 (Harga Konstan 2010) mengalami peningkatan, yang dipengaruhi oleh peningkatan produksi barang dan jasa beberapa lapangan usaha. Nilai PDRB Kota Makassar mencapai Rp. 140.197,90 Milyar (naik dari Rp. 133.132,60 Milyar Rupiah pada tahun 2022). Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2023 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31%, sedikit menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya  sebesar 5,4 %.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh adanya peningkatan produksi di seluruh lapangan usaha pasca pemulihan setelah era pandemi covid sehingga aktivitas kegiatan ekonomi mulai bangkit kembali. Hal ini mendorong meningkatnya produksi barang dan jasa di beberapa kategori lapangan usaha. Secara keseseluruhan semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif  dimana 6 lapangan usaha mengalami pertumbuhan lebih dari 5%, sedangkan lainnya mengalami pertumbuhan kurang dari 5%. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian sudah tidak ada di Kota Makassar sejak 2020 karena adanya pelarangan penambangan pasir di Sungai Jeneberang.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (20%),  Industri Pengolahan (18,83%), Konstruksi (18,20%), Lapangan Usaha Infomasi dan Komunikasi (9,8%), dan Jasa Pendidikan (8,1%). Sedangkan Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan < 5% yaitu Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (3,4%), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (3,23%), Real Estate (3,32%), Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan (2,9%), Jasa Lainnya (2,8%), Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (2,14%), dan Lapangan Usaha Jasa Perusahaan (1,3%), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (0,44%), Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang (0,17%), dan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik & Gas (0,03%). Pada tahun 2022, PDRB per kapita tercatat sebesar 144,60 Juta Rupiah dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2023 sebesar 155,95 Juta Rupiah, atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,8% dari tahun 2022. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang lebih dari 20%. Pada tahun 2023, kontribusinya mencapai 45.443,61 Milyar Rupiah (20 %) dan selama kurun waktu 2019-2023, cenderung stabil dengan peningkatan kontribusi setiap tahunnya.

Industri Pengolahan berkembang dari 32.666,06 Milyar Rupiah menjadi 42.70,21 Milyar Rupiah selama 5 tahun terakhir. Pada 2023, kontribusinya terhadap PDRB sebesar 18,8%. Kontribusi kategori konstruksi pada tahun 2023 mencapai 41.301,43 Milyar Rupiah (18,2%), meningkat dibandingkan tahun 2022  (38.870,36 Milyar Rupiah). Kontribusi kategori ini relatif mengalami peningkatan selama periode 2019-2023. Informasi dan Komunikasi berkembang dari 16.204,13 Milyar Rupiah menjadi 22.206,26 Milyar Rupiah selama 5 tahun terakhir. Pertumbuhannya cukup stabil sepanjang 2019-2023. Pada tahun 2023, Jasa pendidikan menyumbang sebesar 8,1%. Kontribusinya meningkat dari 15.650,18 Milyar Rupiah (tahun 2019) menjadi 18.260,20 Milyar Rupiah (tahun 2023). Tren pertumbuhan kategori ini cenderung stabil selama lima tahun terakhir.

Image
Image
Image
Image
Image
Image
Image

Publish modules to the "offcanvs" position.