Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak bos-bos perusahaan besar Indonesia yang tergabung dalam Kompas 100 CEO Forum untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Mumpung saat ini harga tanahnya masih murah.
Jokowi membandingkan jika membeli tanah di kawasan Jakarta seperti SCBD atau Menteng yang membutuhkan ratusan juta per meternya. Di IKN, saat ini disebut masih di bawah Rp 1 juta per meternya.
"Saya mengajak Bapak/Ibu semuanya, mumpung harga tanahnya masih murah, karena kalau Bapak/Ibu sekarang beli di SCBD mungkin harga tanah per meter sudah berapa? Rp 200 juta mungkin. Di Menteng mungkin sudah Rp 100-150 juta, di Balikpapan itu pun sudah Rp 10-15 juta. Di sini masih di bawah Rp 1 juta," kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum ke-14, Kamis (2/11/2023).
Meski begitu, Jokowi menyebut kemungkinan besar harga tanah di IKN dalam waktu dekat sudah naik. Harga itu akan terus bergerak mengikuti permintaan pasar.
"Mungkin minggu depan sudah naik, benar, benar. Bulan depan sudah naik karena memang harganya bergerak terus. Kalau peminat banyak, masa dijual murah, yang nggak lah, otorita pintar," ucapnya.
Jokowi menilai IKN sebagai bentuk investasi dan keberlanjutan Indonesia di masa depan. Ia meminta investor tidak perlu khawatir tentang keberlanjutan pembangunan IKN karena sudah diatur undang-undang.
"Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa gitu lho. 'Pak nanti nggak dilanjutkan', lho ini undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya itu didukung oleh 93% di DPR, apalagi? Takut apalagi? Takut Pemilu?" ucap Jokowi.
Terkait adanya Pemilu, Jokowi menganggap Indonesia sudah semakin pintar dalam berdemokrasi. Persaingan selama Pemilu dipandang biasa, terpenting setelahnya adalah kembali bersatu untuk Indonesia.
"Kalau mau Pemilu anget-anget dikit, agak-agak panas kan nggak papa, yang paling penting Bapak/Ibu jangan beli kipas, ngipasin. Atau Bapak/Ibu (jangan) beli kompor, panas-panasin," imbuhnya.
(aid/das)
Comments powered by CComment