Investasi yang akan masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini akan lebih besar pada 2024 mendatang.
Hal itu karena, tahun depan investor asing sudah mulai masuk, setelah tahun ini pemerintah mendahulukan para investor domestik, untuk menanamkan investasinya di ibu kota baru.
Tahun ini, besaran investasi yang masuk ke IKN, telah mencapai Rp45 triliun. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan bahwa, tahun depan perkiraan nilai investasi dua kali lebih banyak dari tahun ini.
Telah ada beberapa konsorsium dengan investor asing, yang berupaya dikonkretkan oleh pihak Otorita IKN. Seperti konsorsium dengan tiga perguruan tinggi dari Belanda, dan lainnya.
Kemudian, ada pula yang tertarik untuk membangun lapangan golf, serta ada yang akan bekerjasama dengan perusahaan yang telah berinvestasi lebih dulu di IKN.
“Presiden menyampaikan bahwa sangat besar kemungkinan investor dari asing akan mulai masuk, kalau sekarang ini kita utamakan yang investor swasta, domestik,” ungkapnya Minggu (5/11/2023).
Menurut Bambang, investor asing akan semakin tertarik untuk menanamkan investasinya di IKN, setelah melihat progres yang telah ada saat ini.
Hanya saja, yang menjadi tantangan bagi mereka adalah perkembangan ekonomi dunia yang fluktuatif.
“Investor asing pasti pengaruh, tapi kalau kita melihat apa yang sudah ada sekarang, dari pemerintah maupun swasta, saya kira mereka harusnya yakin bahwa mesin dari kota ini sudah berputar semakin lama mereka masuk makin ketinggalan,” jelasnya.
Banyak sektor lain yang bisa menjadi target investasi di IKN, terutama dalam bidang pendidikan. Pemerintah kata dia, selain fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM juga diutamakan.
Terbaru ini telah dilakukan peningkatan SD 020 Sepaku menjadi sekolah bertaraf internasional, dan pembangunan Nusantara Intercultural School atau Jakarta Intercultural School (JIS).
Kata Bambang, selanjutnya juga akan dilakukan untuk tingkat SMP hingga ke jenjang SMA/SMK.
“Beberapa sekolah yang kita ingin upgrade, kita upgrade SD 020 menjadi sekolah masa depan, sambil kita lihat SMP dan SMA-nya seperti apa,” pungkasnya. (*)
Comments powered by CComment