Badan Otorita Borobudur (BOB) menyambut positif iklim investasi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul yang mengalami peningkatan.
Sebagai informasi, belum lama ini, selebritis papan atas tanah air, Raffi Ahmad, mengutarakan rencananya untuk membangun sebuah resort beach club di kawasan Pantai Krakal, Gunungkidul.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB), Bisma Jatmika, mengatakan sebagai kepanjangan tangan Kemenparekraf di wilayah DIY, pihaknya memandang potensi Gunungkidul kini semakin dilirik.
Akan tetapi, dirinya menggarisbawahi, butuh kolaborasi dan sinergitas seluruh stakeholder pariwisata agar potensi tersebut dapat digarap secara maksimal, tanpa mencederai apapun.
"BOB siap menjembatani komunikasi antarpihak. Termasuk menerima masukan industri," tandasnya, Senin (25/12/2023).
Menurutnya, Gunungkidul bakal menjadi sebuah magnet pariwisata di DIY, seandainya pengelolaannya berjalan baik dan tidak menyalahi regulasi.
Ia mencontohkan, butuh peningkatan layanan perizinan, yang dikolaborasikan dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sebagai OPD yang punya kewenangan.
"Kemudian Dinas Pariwisata dan juga Tata Ruang, karena investor memerlukan informasi menganai area konservasi dan peruntukan lahan. Maka, kami akan kolaborasikan itu, untuk membuat sistem informasi untuk investor yang komprehensif," cetusnya.
Dijelasan, satu hal yang menjadi highlight pengembangan pariwisata di Indonesia, terutama Gunungkidul, ialah pengelolaan kawasan heritage dan geosite.
Bisma menekankan, keduanya perlu perhatian khusus, agar pemanfaatannya tidak mencederai hal-hal lain, yang berpotensi merusak kearifan lokal.
"Bentang alam di Gunungkidul tidak mudah ditemukan di tempat lain. Untuk menjaga bentang alam itu ada regulasi yang dikeluarkan dan status heritage sudah ditetapkan UNESCO," tegasnya.
"Penetapan itu, kan, dengan berbagai macam indikator. Jadi, kriteria kelestarian dan keberlanjutan sangat penting, sehingga pemanfaatannya harus sesuai regulasi," urai Bisma.
Dengan begitu, ia berharap, pertumbuhan investasi di Gunungkidul berjalan sesuai harapan, dengan tetap mempertimbangkan kaidah sustainability dan dampak manfaat positif masyarakat.
Menurutnya, tugas BOB adalah memfasilitasi komunikasi dua sisi, antara pihak investor dan regulator, agar ketemu jalan tengahnya.
"Animo investasi ke Gunungkidul tinggi, apalagi sekarang yang masuk Raffi Ahmad dan grup usahanya. Itu bukan skala kecil. Nah, ini sinyal positif, dapat dimanfaatkan dengan memfasilitasi dinas, regulator dan pihak industri," ujarnya. (*)
Comments powered by CComment